JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah menginginkan pertumbuhan ekonomi nasional pada  2018 mampu tumbuh 6,1%, jauh lebih tinggi dari target 2017 yang dipatok 5,1%. Pemerintah juga menargetkan minimal pertumbuhan ekonomi nasional tahun depan berkisar 5,4%.
Staf Ahli Pengembangan Daerah Kemenko Perekonomian Bobby H. Rafinus mengatakan pemerintah melakukan berbagai langkah untuk bisa merealisasikan tingginya target pertumbuhan ekonomi tersebut.
"Banyak komponen yang kami telah lakukan sejak 2015, agar pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh tinggi, dan Presiden RI Joko Widodo pun ingin hal itu hingga 6% dan ia begitu optimis," ujarnya di Kantor Pusat Asian Development Bank Jakarta, Rabu (24/5).
Bobby menjelaskan masih ada beberapa karakter yang perlu dikembangkan untuk bisa mencapai pertumbuhan 6%. "Ada 3 hal untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6%, yang meliputi ketangkasan, inovasi, dan eksekusi," jelasnya.
Menurutnya ketiga hal tersebut menjadi kunci bagi pemerintah untuk bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi. Bahkan, pemerintah pun sekaligus bisa meningkatkan kemudahan dalam berusaha di Indonesia. "Ketiga hal ini yang ingin dikembangkan dalam paket kebijakan," katanya.
Paket kebijakan yang digelontorkan pemerintah diharapkan mampu meningkatkan secara pesat pertumbuhan ekonomi nasional di berbagai wilayah Indonesia. Sehingga, bisa menghadapi adanya krisis global ke depannya.
Selain itu, pemerintah pun fokus menghadapi perubahan yang terjadi di dunia internasional. Mengingat, berbagai perubahan yang terjadi di dunia internasional bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional masa mendatang.
"Sekarang ini satu kata yang sering diungkapkan adalah distruction perubahan. Banyak perubahan yang penting untuk mencapai keinginan Presiden naikkan pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.