JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir tahun 2017 bisa lebih tinggi sehingga bisa menutup lemahnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal-kuartal sebelumnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah sangat mengekspektasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat 2017 bisa mencapai 5,4%, sementara capaian pada kuartal ketiga 2017 sekitar 5,2%. Berdasarkan proyeksinya, maka pemerintah bisa memperoleh pertumbuhan sepanjang 2017 sebesar 5,17%.
“Dengan ekspektasi itu, maka pertumbuhan sepanjang 2017 bisa mencapai angka 5,17%. Kami akan menjaga momentum pertumbuhan eknomi nasional, karena akan terefleksi pada penerimaan negara dari sektor pajak,” ujarnya di Kantor Pusat Ditjen Pajak Jakarta, Selasa (31/10).
Tingginya ekspektasi itu berlandaskan karena pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama dan kedua masih berada pada kisaran 5%. Maka sisa kuartal-kuartal selanjutnya harus bisa lebih tinggi untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi yang dipatok dalam APBNP 2017 sebesar 5,2%.
Di samping itu, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun 2017 lebih rendah sedikit dari prediksi pemerintah yaitu berkisar 5,15%. Meski begitu, Agus mengakui prediksi pertumbuhan 2017 sudah lebih tinggi dari tahun 2016 yang hanya 5,12%.
“Secara umum kondisi ekspor, investasi dan konsumsi mulai tampak membaik. Bahkan pada kuartal keempat 2017 kami prediksi hal itu juga akan semakin baik. Hal inilah yang membuat pertumbuhan ekonomi nasional 2017 yang kami prediksi bisa mencapai 5,15%,” tuturnya.
Kemudian, Agus juga mengakui adanya perbaikan harga komoditas andalan ekspor dan volume perdagangan internasional yang semakin membaik. Adapun dia juga melihat adanya optimisme perbaikan perekonomian dunia, baik dari perekonomian di Eropa, Cina, maupun lainnya.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi dunia pun mampu mempengaruhi kondisi perekonomian nasional. Mengingat, pertumbuhan ekonomi dunia akhirnya direvisi ke atas dari sekitar 3,5% menjadi 3,6%, bahkan perutmbuhan tahun 2018 bisa mencapai 3,7%.