Dirjen Bea dan Cukai Askolani.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan memproyeksikan penerimaan kepabeanan dan cukai tumbuh sebesar 7,5% pada semester II/2024.
Dirjen Bea dan Cukai Askolani mengatakan penerimaan bea masuk dan bea keluar berpotensi untuk tumbuh pada paruh kedua tahun ini. Meski demikian, penerimaan dari sisi cukai diperkirakan masih akan terkontraksi.
"Kombinasi. Makanya kami estimasikan [penerimaan sepanjang 2024] masih tumbuh sekitar 3% ketimbang periode tahun lalu. Walaupun memang dari sisi target APBN-nya tidak maksimal," katanya, dikutip pada Kamis (11/7/2024).
Askolani menuturkan berkaca dari pola pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan impor di semester II/2024 diperkirakan lebih baik dari semester sebelumnya. Kondisi ini akan berefek pada penerimaan bea masuk walaupun tarif efektif bea masuk pada 2024 lebih kecil dari tahun lalu.
Soal bea keluar, lanjutnya, penerimaannya diperkirakan tetap tumbuh karena kebijakan relaksasi ekspor mineral. Namun demikian, harga CPO diperkirakan tidak terlalu jauh berbeda dengan semester lalu.
Untuk cukai, produksi rokok pada semester II/2024 diprediksi akan lebih baik sebagaimana pola pada tahun-tahun sebelumnya. Di sisi lain, upaya pengawasan pengendalian peredaran rokok ilegal tetap digencarkan untuk mengoptimalkan penerimaan.
"Untuk cukai, harapan kami turunnya tidak terlalu jauh dibandingkan dari targetnya," ujar Askolani.
Sementara itu, Penerimaan kepabeanan dan cukai hingga akhir tahun diprediksi mencapai Rp296,5 triliun, atau 92,4% dari target Rp321 triliun. Artinya, terdapat shortfall–selisih kurang antara realisasi dan target–senilai Rp24,5 triliun.
Pada semester I/2024, penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat senilai Rp134,2 triliun atau 41,8% dari target. Realisasi ini turun 0,9% dari periode yang sama tahun lalu. Namun, pemerintah optimistis penerimaan kepabeanan dan cukai pada 2024 tumbuh 3,5%.
Tambahan informasi, pemerintah menargetkan penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp162,3 triliun pada semester II/2024, tumbuh 7,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. (rig)