JAKARTA, DDTCNews - Badan Gizi Nasional (BGN) mengeklaim saat ini program makan bergizi gratis (MBG) sudah dinikmati oleh lebih dari 15 juta penerima manfaat.
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan MBG disalurkan kepada penerimaan manfaat melalui 5.103 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang tersebar di 502 kabupaten/kota dan 4.770 kecamatan.
"Ada 5.103 SPPG yang sudah terdaftar dalam sistem kami dan 14.000 SPPG yang sekarang sedang dalam proses persiapan," ujar Dadan, dikutip pada Rabu (13/8/2025).
Dengan terus bertambahnya jumlah SPPG, jumlah penerima manfaat MBG ditargetkan bisa naik mendekati 20 juta penerima manfaat dalam waktu dekat.
Sebanyak 14.000 SPPG baru yang sedang disiapkan tersebut merupakan hasil kemitraan BGN dengan berbagai pihak, mulai dari TNI, Polri, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Kadin, dan lain-lain.
"Semuanya membangun sendiri. Kalau dihitung dengan uang, itu satu SPPG membutuhkan Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar. Jadi, uang yang beredar di masyarakat sudah hampir Rp28 triliun. Itu bukan uang APBN, itu uang mitra," ujar Dadan.
Adapun realisasi anggaran belanja MBG sendiri hingga saat ini baru mencapai Rp8,2 triliun. "Anggaran difokuskan hanya untuk memberi intervensi gizi. SPPG merupakan bangunan yang dibangun oleh mitra," ujar Dadan.
Anggaran untuk MBG berasal dari APBN. Perlu diketahui, pajak merupakan sumber penerimaan yang paling dominan di Indonesia, di mana sekitar 70% dari APBN bersumber dari penerimaan pajak.
Dadan pun mengeklaim kini banyak restoran, kafe, dan dapur katering yang beralih fungsi menjadi SPPG guna menyiapkan MBG bagi para penerima manfaat.
"Kalau satu restoran biasanya melayani 500 pengunjung, sekarang satu restoran yang menjadi SPPG itu melayani 3.500 porsi dan tidak ada satupun yang parkir di restoran. Jadi makanan dikirim ke sekolah atau ke rumah ibu hamil dan anak," ujar Dadan. (dik)
