Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis kegiatan perdagangan internasional yang sempat tertekan karena virus corona atau Covid-19 akan segera pulih.
Sri Mulyani mengatakan Presiden China Xi Jinping dalam forum G20 menyebut masalah Covid-19 pelan-pelan mulai menghilang. Kegiatan produksi—bagian utama dari mata rantai jaringan produksi global—juga berangsur pulih.
“Presiden Xi Jinping membagikan pengalamannya dan merespons untuk menaikkan kapasitas produksi mereka karena banyak supply chain yang selama ini di RRT dan berhenti,” katanya, Kamis malam (26/3/2020).
Sri Mulyani mengatakan sektor produksi dan distribusi China yang kembali pulih akan berimbas positif pada alur perdagangan internasional. Indonesia termasuk yang sangat bergantung pada kegiatan ekspor-impor dengan China.
Dalam pertemuan G20, semua negara anggota bersepakat untuk meminimalkan disrupsi terhadap perdagangan internasional dan global supply chain. Para anggota juga berkomitmen saling mendukung upaya pemulihan ekonomi.
Khusus di China, Sri Mulyani sempat menyebut terhentinya kegiatan ekonomi negara itu langsung berdampak pada Indonesia. Dia memproyeksi pelemahan 1% ekonomi China bisa berdampak pada penurunan ekonomi Indonesia sekitar 0,3% hingga 0,6%.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan China menempati peringkat kedua negara dengan ekonomi terbesar dunia setelah AS dengan kontribusi 17% terhadap PDB dunia.
Oleh karena itu, lanjut Sri Mulyani, pelemahan ekonomi di China akan langsung berefek pada Indonesia, terutama di industri pengolahan atau manufaktur, perdagangan internasional, dan jasa pariwisata.
“Corona telah menyebabkan pasokan pelbagai barang dari China menurun, terutama bahan baku yang dibutuhkan industri manufaktur,” tutur Menkeu.
Berdasarkan catatan Sri Mulyani, sekitar 27% impor non-migas Indonesia berasal dari China, yang di antaranya termasuk bahan baku dan barang modal. Demikian pula kegiatan ekspor, sekitar 16,7% ekspor Indonesia adalah ke China. (rig)