Ilustrasi. (DDTCNews)
KUALA LUMPUR, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) Malaysia mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2020 mengalami kontraksi sebesar -2,7%, yang sekaligus menandai resesi di negara tersebut.
Kepala BPS Malaysia Datuk Seri Mohd Uzir Mahidin mengatakan kontraksi tersebut masih lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya yang -17,1%. Menurutnya, catatan produk domestik (PDB) Malaysia mulai menunjukkan pemulihan dari tekanan pandemi Covid-19.
"Pada kuartal III, pertumbuhan PDB Malaysia pulih secara signifikan dengan mencatatkan minus 2,7% dari penurunan tajam minus 17,1% pada kuartal sebelumnya," katanya, Jumat (13/11/2020).
Mohd Uzir mengatakan PDB kuartal I/2020 hanya tumbuh 0,7% secara tahunan. Pada kuartal II/2020, kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar -17,1% merupakan rekor yang terendah di Malaysia. Adapun Malaysia tercatat mengalami pertumbuhan negatif pada 2009.
Pada kuartal III/2020, konsumsi rumah tangga tercatat mengalami membaik dengan -2,1%, sedangkan kuartal sebelumnya -18,5%. Menurut Mohd Uzir, perbaikan tersebut didukung oleh mulai dibukanya kembali berbagai aktivitas ekonomi, serta efek stimulus pemerintah.
Sementara itu, konsumsi pemerintah tumbuh 6,9% lantaran tingginya pengeluaran untuk bantuan masyarakat dan peningkatan layanan publik. Adapun investasi di sektor swasta dan pemerintah masih terkontraksi masing-masing sebesar -9,3% dan -18,6%.
Dari sisi penawaran, aktivitas ekonomi membaik pada sebagian besar sektor usaha seiring dengan penanganan kasus Covid-19. Sektor manufaktur tumbuh 3,3%, terutama untuk produksi listrik dan elektronik serta alat medis.
Sektor jasa membaik meski masih minus 4% pada kuartal III/2020 lantaran pada kuartal sebelumnya terkontraksi 16,2%. Menurut Mohd Uzir, sektor jasa membaik karena kinerja subsektor keuangan, asuransi, dan teknologi informatika.
Dilansir dari malaymail.com, Bank Negara Malaysia pada April memprediksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 antara -3,5% hingga -5,5%. Tahun depan, pertumbuhan PDB Malaysia diperkirakan pulih dengan pertumbuhan sebesar berkisar 5,5%—8,0%. (rig)