Kepala BKPM/Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menarik investasi pada 2023 adalah tingginya ketidakpastian jelang Pemilu 2024.
Bahlil mengatakan tahun politik biasanya dijadikan pertimbangan pengusaha ketika hendak merealisasikan komitmen investasinya. Oleh karena itu, dia berharap para pendukung calon presiden saling menjaga tensi politik tetap adem sehingga tidak berdampak negatif pada realisasi investasi dan penerimaan negara.
"Kalau politik jalan, ada presiden baru, tetapi kemudian ekonomi kita di bawah, bagaimana kita menciptakan 'lapangan negara'? Bagaimana kita mendapatkan pendapatan negara?" katanya, dikutip pada Minggu (30/4/2023).
Bahlil mengatakan pemilu menjadi proses politik yang biasa terjadi di negara demokrasi. Meski demikian, dia meminta para pendukung pasangan calon lebih selektif dalam memilih tema kampanye.
Menurutnya, tema kampanye yang tidak tepat pada akhirnya juga dapat merugikan negara. Salah satunya, investor menjadi enggan menanamkan modalnya di Indonesia.
Bahlil menjelaskan kehadiran investasi akan berdampak positif terhadap perekonomian nasional seperti untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
Selain itu, kehadiran investasi juga dapat meningkatkan penerimaan pajak. Apalagi, pajak masih menjadi kontributor utama dalam APBN Indonesia.
"Yang berpolitik silakan jalan dengan baik, tema-temanya juga baik, supaya bisa membantu mensupport yang mengerjakan ekonomi agar rakyat kita bisa punya daya beli, punya lapangan pekerjaan, ada pendapatan negara. Ini yang paling penting," ujarnya.
Menurut data BKPM, realisasi investasi pada kuartal I/2023 senilai Rp328,9 triliun atau tumbuh 16,5% secara tahunan. Realisasi investasi ini juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 384.892 orang.
Apabila dibedah, realisasi investasi tersebut terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp151,9 triliun dan penanaman modal asing (PMA) senilai Rp177 triliun.
Sementara itu, Kementerian Keuangan mencatat realisasi pajak pada kuartal I/2023 mencapai Rp432,25 triliun atau setara 25,16% dari target Rp1.718 triliun. Kinerja penerimaan pajak tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 33,78%. (sap)