Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kementerian/Lembaga DJA Wawan Sunarjo (tengah).
ANYER, DDTCNews - Ditjen Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan mengungkapkan automatic blocking system bakal terintegrasi dengan sistem CEISA miliki Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) dalam waktu dekat.
Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kementerian/Lembaga DJA Wawan Sunarjo mengatakan automatic blocking system (ABS) akan terintegrasi dengan CEISA pada akhir tahun ini.
"Akhir tahun ini Insyaallah sudah kami lakukan koneksi dengan CEISA," katanya, dikutip pada Jumat (27/9/2024).
Saat ini, integrasi antara ABS dan CEISA masih terbatas pada integrasi data, bukan integrasi sistem. Dengan integrasi data tersebut, DJBC bisa memperoleh data secara elektronik dan menghentikan layanan ekspor atas eksportir yang memiliki tunggakan PNBP.
Terkait dengan integrasi antara ABS dan sistem yang dimiliki Ditjen Pajak (DJP), lanjut Wawan, ABS tidak akan menghentikan layanan pajak atas wajib pajak yang memiliki tunggakan PNBP.
Meski demikian, DJP berhak menggunakan data tunggakan PNBP yang dikelola oleh DJA untuk kepentingan pengawasan kepatuhan pajak dan pemeriksaan.
"Kami tidak mungkin memblokir pajak, orang mau setor pajak kok diblokir. Namun, DJP bisa pakai data kami sebagai bahan tambahan kalau ada account representative (AR) yang memeriksa atau apapun itu," ujar Wawan.
Sebagai informasi, rencana menghubungkan ABS dengan sistem DJP dan DJBC telah termuat dalam Pasal 184E PMK No. 155/2021 s.t.d.d PMK 58/2023. Dengan keterhubungan sistem, ABS bisa digunakan untuk menyelesaikan piutang non-PNBP.
Upaya penyelesaian piutang negara selain PNBP menggunakan ABS diajukan berdasarkan usulan unit eselon I di lingkungan Kemenkeu kepada DJA.
"Usulan…dilakukan melalui sistem informasi yang dikelola oleh unit eselon I yang terintegrasi dengan automatic blocking system," bunyi Pasal 184E ayat (3) PMK 155/2021 s.t.d.d PMK 58/2023. (rig)