Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut tidak ada jaminan pertumbuhan ekonomi nasional akan pulih pada tahun depan
Sri Mulyani mengatakan upaya pemulihan ekonomi 2022 masih akan dibayangi pandemi Covid-19 dan ketidakpastian global. Dia pun meminta semua jajaran di Kemenkeu untuk terus mengantisipasi setiap tantangan yang dihadapi pada tahun depan.
"Ekonomi tahun depan diharapkan pulih, tetapi itu tidak jaminan. Jadi kita tetap waspada," katanya seusai melantik pejabat eselon II di Kemenkeu, dikutip pada Jumat (31/12/2021).
Sri Mulyani menuturkan tantangan dari sisi global diprediksi akan meningkat tahun depan. Hal-hal yang berpotensi memengaruhi APBN seperti laju inflasi yang tinggi di berbagai negara, tapering off bank sentral AS, serta perubahan kebijakan di sektor keuangan atau arus modal.
Saat ini, Indonesia tengah menikmati melonjaknya harga komoditas dunia sehingga berdampak positif pada penerimaan negara, baik pajak, bea dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak. Dampak commodity boom juga terasa pada kinerja ekspor yang tumbuh hampir 50%.
"Tetap harus diantisipasi. Kalau hari ini ekspor kita bisa tumbuh mendekati 50%, jangan punya ilusi bahwa pertumbuhannya akan terus kuat. Kita harus terus berikhtiar sehingga kinerja ekonomi akan terus bertahan baik," ujarnya.
Sri Mulyani berharap upaya penanganan Covid-19 mampu menjaga kepercayaan masyarakat untuk terus melakukan kegiatan ekonomi. Untuk itu, Kemenkeu memiliki peran penting untuk memberikan insentif yang akan memperkuat pemulihan ekonomi dari pandemi.
Selain itu, mantan direktur pelaksana World Bank ini juga menyoroti efektivitas belanja pusat dan daerah. Dia meminta para jajarannya untuk memastikan semua belanja tersebut memiliki dampak yang dapat dirasakan masyarakat.
Soal pembiayaan, ia mengingatkan agar instrumen pembiayaan harus makin beragam dan kuat, termasuk mengenai pembiayaan investasi yang diberikan pemerintah dalam bentuk penyertaan modal negara (PMN).
"Below the line kita untuk pembiayaan investasi, saya minta dikelola makin kritis dan teliti. Tidak hanya menambah PMN setiap tahun tanpa melihat kegunaannya," tuturnya.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada UU APBN 2022 sebesar 5,2%. Pemerintah juga menyiapkan pagu pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2022 senilai Rp414 triliun, yang dialokasikan untuk bidang kesehatan Rp117,9 triliun, perlindungan masyarakat Rp154,8 triliun, dan penguatan pemulihan ekonomi Rp141,4 triliun. (rig)