Ilustrasi.Â
PALANGKARAYA, DDTCNews – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) berencana mengandalkan dua sumber penerimaan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan sumber penerimaan andalan itu yakni pajak kendaraan bermotor dan royalti tambang. Menurutnya, perolehan PAD harus selalu dimaksimalkan agar pemerintah daerah (pemda) tetap memiliki kemampuan untuk membantu masyarakat.
"Penerimaan perpajakan dan lainnya tetap dipantau dan dikontrol untuk meningkatkan PAD Kalteng," katanya, Senin (6/7/2020).
Sugianto mengatakan pandemi virus Corona telah berimbas pada menurunnya gairah perekonomian masyarakat. Kondisi itu juga langsung berimbas pada melemahnya penerimaan pajak daerah di Kalteng.
Pemprov merespons kondisi itu dengan mengadakan pemutihan pajak kendaraan bermotor sejak 2 Mei hingga 31 Juli 2020. Menurut Sugianto, kebijakan itu tidak hanya meringankan beban wajib pajak yang memiliki tunggakan dan denda, tetapi juga akan meningkatkan PAD.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kalteng Kaspinoor mengklaim telah membuat berbagai terobosan untuk mendongkrak PAD. Salah satunya adalah dengan mempermudah masyarakat untuk membayar pajak kendaraan bermotor.
Bapenda Kalteng telah tergabung dalam program Samsat Online Nasional (Samonas) yang bekerja sama dengan perbankan agar proses pembayaran pajak kendaraan semakin mudah. Selain itu, Bapenda juga mengadakan jemput bola ke daerah-daerah agar masyarakat tak perlu ke kota untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.
"Dengan jemput bola ini juga menghindari masyarakat bergerombol atau berkumpul untuk membayar pajak," ujarnya, dikutip dari baritorayapos.com.
Hingga 27 Juni 2020, Kalteng telah mengumpulkan PAD senilai Rp792,5 miliar atau 54,1% dari target tahun ini sebesar Rp1,4 triliun. Adapun pendapatan Kalteng secara keseluruhan telah terkumpul Rp2,1 triliun atau 46,6% dari target pada APBD senilai Rp4,5 triliun. (kaw)Â