Ilustrasi.
WASHINGTON D.C., DDTCNews - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump mengeklaim kenaikan bea masuk yang diusungnya tidak akan menambah beban fiskal yang harus ditanggung oleh konsumen AS.
Menurut Trump, kenaikan bea masuk atas seluruh barang impor akan mendorong pelaku usaha untuk segera memindahkan pabriknya dari luar negeri ke AS.
"Makin tinggi bea masuk, makin tinggi kemungkinan perusahaan menanamkan modal dan membangun pabrik di AS agar terhindar dari bea masuk dimaksud," ujar Trump, dikutip Rabu (16/10/2024).
Bahkan, Trump mengatakan dia berencana untuk menetapkan tarif bea masuk yang sangat tinggi sehingga pelaku usaha tidak memiliki pilihan selain memindahkan proses produksinya ke AS sesegera mungkin.
"Ada 2 sudut pandang yang bisa digunakan untuk melihat kebijakan bea masuk, sebagai money-making instrument atau sebagai instrumen untuk menarik perusahaan masuk ke dalam negeri. Kalau kita ingin menarik perusahaan masuk ke AS, bea masuk harus lebih tinggi dari 10%," ujar Trump.
Seperti diketahui, Trump berencana untuk mengenakan bea masuk sebesar 10% atas seluruh barang impor dan bea masuk sebesar 60% khusus atas barang impor yang berasal dari China.
Trump akan memberikan fasilitas pengurangan tarif PPh badan dari sebesar 21% menjadi tinggal 15% khusus bagi perusahaan-perusahaan yang memindahkan pabriknya ke AS.
"Sekarang Anda melihat banyak pabrik yang sekarang kosong dan runtuh. Kami akan hidupkan kembali pabrik-pabrik itu. Kami akan memberikan pengurangan pajak yang memproduksi produknya di AS dan kami akan memberikan perlindungan terhadap perusahaan tersebut dengan bea masuk yang tinggi," ujar Trump. (sap)