Presiden AS Donald Trump
WASHINGTON, DDTCNews—Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menginstruksikan Departemen Keuangan mengizinkan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan yang terkena efek virus corona untuk menunda pembayaran dan pelaporan pajaknya.
Trump menggunakan wewenang darurat (emergency authority) dalam penundaan itu. Senat AS juga sepakat dengan Trump dan mengirimkan surat kepada Internal Revenue Service (IRS) untuk memperpanjang tenggat waktu pelaporan.
“Kami mendesak IRS untuk bertindak cepat dan mengeliminasi salah sumber stres yang dihadapi wajib pajak selama krisis virus Corona ini,” demikian kutipan surat itu, Jumat (13/3/2020)
Surat yang ditandatangani oleh Bob Menendez dan Patty Murray tersebut ditujukan kepada Komisaris IRS Charles Rettig. Melalui surat itu, Senat ingin rakyat Amerika tidak perlu khawatir akan batas waktu pelaporan pajak.
Apalagi, virus corona saat ini tengah merebak di AS dan menginfeksi lebih dari 1.000 orang. Senat menilai lebih baik setiap keluarga di AS saat ini berfokus pada kesehatan keluarga dan kesehatan publik bukan justru khawatir dengan tenggat waktu pelaporan.
“Rakyat AS seharusnya tidak perlu mengkhawatirkan batas waktu pelaporan pajak di tengah situasi darurat yang mengancam kesehatan masyarakat," tulis Menendez dan Murray dalam surat tersebut.
Selain Senat, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin juga merekomendasikan hal yang sama pada Kongres. Mnuchin menyebut penundaan ini dapat mengembalikan dana senilai lebih dari US$200 miliar dalam perekonomian.
Penundaan, kata Mnuchin, tidak ditujukan pada WP Badan dan WP orang pribadi yang super kaya. Namun, Menkeu tak menjabarkan lebih detail tentang batas yang baru ataupun ambang batas aset yang memenuhi syarat untuk memperoleh penundaan.
Mnuchin juga berharap IRS mengesampingkan pengenaan sanksi bunga ataupun sanksi lainnya. Untuk diketahui, aturan yang berlaku saat ini memperbolehkan penundaan dengan syarat membayar terlebih dahulu atas taksiran jumlah pajaknya.
“Penundaan ini akan mencakup hampir seluruh warga Amerika, kecuali mereka yang super kaya,” ujar Mnuchin seperti dilansir WTHR. (rig)