Sejumlah warga berjalan di jembatan penyeberangan orang (JPO) Kramat Sentiong, Jakarta, Jumat (27/9/2024). Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mengungkapkan pajak penghasilan (PPh) orang pribadi secara keseluruhan menyumbang 15,7 persen dari total penerimaan pajak nasional yaitu PPh Pasal 21 menyumbang 14,7 persen dan PPh orang pribadi lainnya sebesar 1 persen, di mana sebagian dari kontribusi ini berasal dari kelas menengah. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan.
JAKARTA, DDTCNews - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2024 akan terjaga di atas 5%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2024 masih belanjutkan tren pada kuartal sebelumnya. Menurutnya, kinerja ekonomi tersebut utamanya didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang cukup positif.
"Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap terjaga, khususnya untuk kelas menengah atas," katanya, dikutip pada Sabtu (19/10/2024).
Sri Mulyani mengatakan perekonomian Indonesia masih terjaga dengan baik di tengah dinamika risiko global. Pada konsumsi rumah tangga, kinerjanya tetap positif pada sepanjang kuartal III/2024 seiring dengan berbagai insentif fiskal yang diberikan.
Misal, melalui pemberian insentif PPN ditanggung pemerintah (DTP) atas pembelian rumah. Pemerintah bahkan memberikan relaksasi besaran insentif PPN rumah DTP pada September hingga Desember 2024 yang kembali sebesar 100% PPN yang terutang dari DPP sampai Rp2 miliar, dari semestinya hanya 50%.
Kemudian, dia menyebut kinerja investasi juga tumbuh seiring dengan akselerasi penyelesaian program atau proyek strategis nasional (PSN), termasuk di dalamnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Adapun mengenai kinerja ekspor, tercatat tetap meningkat didorong oleh produk manufaktur dan pertambangan.
"Ke depan, peningkatan dari aktifitas perekonomian domestik diperkirakan akan tetap akan berlanjut hingga akhir 2024," ujarnya.
Sri Mulyani menambahkan perekonomian Indonesia sepanjang 2024 diperkirakan tumbuh 5,1%. Beberapa kebijakan pemerintah akan terus diarahkan untuk menjaga daya beli masyarakat melalui menjaga stabilitas harga dan program perlindungan sosial.
Pelaksanaan Pilkada serentak pada bulan November 2024 diperkirakan juga memberikan dampak positif. Selain itu, mobilitas masyarakat pada libur akhir tahun juga biasanya akan memberikan kontribusi positif pada variabel konsumsi pada kuartal terakhir. (sap)