Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berdialog dengan beberapa lulusan terbaik Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) yang diwisuda secara virtual pada hari ini, Rabu (14/10/2020). (tangkapan layar Youtube PKN STAN)
JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat berdialog dengan beberapa lulusan terbaik Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) yang diwisuda secara virtual pada hari ini, Rabu (14/10/2020).
Salah satunya adalah Muhammad Fadhil Kusuma Wardana, wisudawan D3 Pajak yang lulus dengan IPK 3,93. Sri Mulyani bertanya kepada Fadhil mengenai komitmennya setelah lulus dari PKN STAN dan akan bekerja di Ditjen Pajak.
“Apa yang akan menjadi tekad untuk Kamu sumbangkan bagi Republik Indonesia, sesudah 3 tahun dididik di PKN STAN di bidang pajak dengan uang negara? Kamu dibayar dan dibiayai oleh pajak dan sekarang kamu akan menjadi sejarah di Ditjen Pajak," ujar Sri Mulyani.
Menanggapi pertanyaan Sri Mulyani tersebut, Fadhil berjanji akan bekerja sebaik-baiknya membantu upaya untuk meningkatkan penerimaan pajak.
“Tekad saya adalah semoga saya bisa mengamalkan ilmu yang saya pelajari 3 tahun ini sesuai dengan bidangnya, sehingga dapat semaksimal mungkin membantu negara ini menambah jumlah penerimaan negara, khususnya dari bidang pajak," katanya.
Selain Fadhil, Sri Mulyani juga sempat berbincang dengan lulusan D3 Kepabeanan dan Cukai Muhammad Refkhi Al Aqilah. Kepada Sri Mulyani, Refkhi berjanji akan membawa Ditjen Bea dan Cukai makin baik.
"Harapan saya ke depannya, saya bersama-sama teman-teman Bea Cukai angkatan 31 dapat mengabdikan ilmu yang kami dapatkan di PKN STAN sesuai dengan bidang dan kapabilitas yang kami miliki, terutama agar bisa membawa Bea Cukai semakin baik," katanya.
Setelah berdialog, Sri Mulyani dalam sambutannya meminta semua wisudawan PKN STAN tetap mengedepankan integritas dalam menjaga uang rakyat. Apalagi, pendidikan selama di PKN STAN juga dibiayai menggunakan uang negara yang dikumpulkan dari masyarakat, mulai dari pajak, bea dan cukai, penerimaan negara bukan pajak, hingga utang.
"Anda dengan demikian telah menikmati uang negara dan saya senang tadi semua yang dididik untuk menyumbangkan yang terbaik bagi negara," kata Sri Mulyani. (kaw)