BRASIL

Lapor dan Bayar Pajak Rumit, Negara ini Dijauhi Pengecer Asing

Nora Galuh Candra Asmarani
Rabu, 29 Januari 2020 | 10.41 WIB
Lapor dan Bayar Pajak Rumit, Negara ini Dijauhi Pengecer Asing

ilustrasi.

BRASILIA, DDTCNews—Anggota Parlemen akan mempertimbangkan berbagai proposal untuk menyederhanakan rezim pajak Brasil, di mana disebut-sebut sebagai salah satu rezim yang paling rumit dan memakan waktu di dunia.

Alex Serodio, pengecer produk kecantikan online mengakui pajak di Brasil sangat rumit. Bahkan, ia sampai harus mempekerjakan tim akuntan dan pengacara untuk menavigasi aturan pajak yang terus berubah.

"Ini benar-benar sangat kompleks. Bahkan saya pikir ilmu roket mungkin lebih mudah daripada pajak. Inilah sebabnya mengapa Brasil tidak memiliki banyak pengecer asing, karena sistem pajaknya terlalu rumit,” ujar Serodio.

Kompleksitas pajak di Brasil, sambung Serodio, membuat perusahaan menghabiskan banyak waktu untuk mengambil keputusan terkait dengan pajak daripada memikirkan bagaimana memberikan nilai tambah kepada konsumen.

Pernyataan Serodio ini didukung oleh fakta dari laporan Doing Business Bank Dunia. Dari laporan itu disebutkan perusahaan menengah di Brasil menghabiskan lebih dari 1.500 jam dalam setahun untuk mempersiapkan dan membayar pajak.

Brasil memiliki 63 jenis pajak yang berbeda, termasuk berbagai jenis pungutan untuk barang dan jasa. Tarif juga bervariasi di tiap wilayah yurisdiksi, sehingga membuat tarif pajak di masing-masing distrik federal sangat beragam.

Misalnya, di negara bagian timur laut Maranhao terdapat 12 tarif pajak yang berbeda untuk produk susu. Tarif tersebut tergantung pada kandungan lemak dan hewan penghasil susu tersebut. Hal ini diperparah dengan aturan pajak di Brasil yang terus berubah.

Menurut Institut Perencanaan dan Perpajakan Brasil, rata-rata 31 aturan pajak diperkenalkan atau diubah setiap hari. Perubahan yang terlampau sering ini membuat kepatuhan hampir mustahil bagi banyak perusahaan.

Namun, Presiden Jair Bolsonaro telah berjanji akan memangkas birokrasi untuk bisnis dan menjadikan reformasi pajak sebagai prioritas tahun ini. Seperti dilansir batimes, misi ini adalah tujuan ambisius yang gagal dicapai oleh pemerintah sebelumnya.

Sudah ada dua rencana yang diusulkan pada Kongres, yaitu menggabungkan beberapa pajak kota, negara bagian dan federal ke dalam pajak pertambahan nilai serta menyeleksi pajak atas produk seperti alkohol dan rokok.

Modernisasi sistem pajak juga menjadi opsi untuk dipertimbangkan mengingat pemangkasan tarif dianggap bukan pilihan tepat bagi negara yang kekurangan dana.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.