Istana Buckingham yang juga pusat administrasi Kerajaan Inggris di London, Inggris. Kementerian Keuangan Inggris menyebutkan tingkat utang pemerintah sudah memecahkan rekor tertinggi untuk menangani pandemi Covid-19 pada tahun fiskal 2020. (Foto: Kadri Oliver Alkan/Getty Images/ksro.com)
LONDON, DDTCNews - Kementerian Keuangan Inggris menyebutkan tingkat utang pemerintah sudah memecahkan rekor tertinggi untuk menangani pandemi Covid-19 pada tahun fiskal 2020.
Menkeu Inggris Rishi Sunak mengatakan pemerintah memiliki ruang kebijakan untuk terus meningkatkan utang. Namun, hal tersebut bukan menjadi pilihan yang etis dalam pengelolaan anggaran untuk terus menarik pinjaman untuk penanganan pandemi.
"Menjadi suatu yang salah secara moral, ekonomi dan politik untuk terus mengajukan pinjaman," katanya kepada wartawan di London, seperti dikutip Rabu (23/12/2020).
Pernyataannya itu membuka sinyal pemerintah akan menempuh cara lain untuk memastikan biaya pandemi tersedia di kas negara. Agenda kenaikan pajak dan pemotongan belanja pemerintah mungkin dilakukan. Pasalnya, instrumen fiskal dan moneter sudah maksimal digelontorkan.
Sejak awal pandemi, Bank of England mencetak uang baru £450 miliar untuk membeli surat utang pemerintah. Langkah ini membantu pemerintah menyediakan ruang pembiayaan dengan suku bunga rendah.
Her Majesty's Revenue and Customs merilis data permohonan pengembalian pajak atau restitusi 15 November 2020-13 Desember 2020 sebesar £3,4 miliar atau setara Rp64,8 triliun. Statistik itu membuat restitusi wajib pajak Inggris tembus £46,4 miliar pada tahun fiskal 2019-2020.
Sementara itu, pemerintah mencatat rekor menarik pinjaman sebesar £31,6 miliar pada November 2020. Dana tersebut akan digunakan untuk memberikan dukungan kepada masyarakat dan pelaku usaha karena kebijakan karantina wilayah atau lockdown jilid II.
Seperti dilansir independent.co.uk, selama 8 bulan pelaksanaan anggaran 2020 pemerintah sudah menarik pinjaman sebesar £240,9 miliar. Hal tersebut membuat total utang melonjak menjadi £2,1 triliun atau 99,5% dari produk domestik bruto (PDB) Inggris. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.