Ilustrasi. (DDTCNews)
MOSCOW, DDTCNews – Pemerintah Rusia akan meningkatkan pengawasan terhadap wajib pajak pada kuartal I/2021 ini seiring dengan ditetapkannya kenaikan tarif pajak penghasilan orang pribadi pada tahun ini.
Pemerintah resmi menaikkan tarif pajak penghasilan (PPh) orang pribadi dari 13% menjadi 15% per 1 Januari 2021. Kenaikan tarif pajak ini berlaku untuk setiap wajib pajak yang mengantongi pendapatan lebih dari 5 juta rubel per tahun atau setara dengan Rp943,3 juta.
"Tidak semua pendapatan akan dikenakan tarif pajak yang lebih tinggi, tapi hanya bagi yang lebih dari 5 juta rubel per tahun," tulis keterangan pemerintah, dikutip Kamis (7/1/2021).
Pemerintah menyatakan penerimaan dari kenaikan pajak akan digunakan untuk belanja kesehatan anak-anak yang menderita penyakit parah, termasuk penyakit langka. Untuk itu, tambahan setoran pajak dari PPh orang pribadi dibutuhkan.
Tahun ini, tambahan penerimaan sebagai imbas dari kenaikan pajak diproyeksikan mencapai 60 miliar rubel. Jumlahnya akan terus meningkat menjadi 64 miliar rubel pada tahun fiskal 2022 dan 68,5 miliar rubel pada 2023.
Tarif PPh 15% juga berlaku untuk individu yang menerima dividen dari entitas usaha asing dan wajib dilaporkan dalam laporan pajak atau SPT. Selain itu, pemerintah mengatur kebijakan pengecualian dari kenaikan tarif PPh OP 15%.
Wajib pajak masih bisa menikmati tarif PPh sebesar 13% jika memperoleh penghasilan dari penjualan properti. Hadiah yang diterima dari pihak lain tetap dikenakan tarif PPh 13% dan juga berlaku untuk pembayaran polis asuransi.
"Pengecualian tarif PPh pribadi 15% tidak berlaku untuk pembayaran kepada perusahaan sekuritas," jelas pemerintah seperti dilansir tass.com.
Selain itu, otoritas pajak tidak akan mengenakan denda kepada wajib pajak yang termasuk dalam kelompok penghasilan lebih dari 5 juta rubel jika dengan sukarela membayar kekurangan pajak ke kas negara hingga 1 Juli 2021. (rig)