PHILADELPHIA, DDTCNews – Dibandingkan dengan kota besar lainnya, Philadelphia adalah kota yang memberikan insentif keringanan pajak (tax breaks) paling banyak bagi pelaku bisnis. Dari insentif tersebut, pemerintah diketahui kehilangan penerimaan lebih dari $200 juta dalam setahun.
The Pew Charitable Trusts, sebuah lembaga independen non-profit yang bukan bagian dari lembaga pemerintahan, melakukan sebuah penelitian untuk menyelidiki efektifitas pemberian insentif ini.
“Kami sulit menyimpulkan apakah pemberian insentif ini telah impas dengan biaya yang pemerintah keluarkan terkait keringanan tersebut. Namun, dari data yang ada, insentif ini telah membentuk lapangan kerja baru dan memicu pembangunan gedung-gedung bertingkat,” ungkap laporan resminya yang dirilis kemarin, (18/8).
Sejak tahun 2002, Pemerintah Philadelphia telah memberi berbagai insentif dan keringanan yang menyebabkan berkurangnya beban pajak bagi dunia bisnis. Insentif itu diberikan lantaran kota ini juga dikenal sebagai kawasan yang mengenakan pajak tinggi dibandingkan kota-kota lainnya.
“Untuk dapat menarik para investor dan pengusaha, kami harus memberikan kompensasi. Meringankan beban pajak dunia bisnis adalah tujuan dari program-program insentif ini,” ujar Direktur Keuangan Kota Rob Dubow.
Sebagai catatan, antara 2010 hingga 2012, pemerintah telah memberi keringanan sebanyak US$110 juta atau sekitar Rp1,4 triliun setiap tahunnya bagi dunia bisnis dan $106 juta atau senilai Rp1,4 triliun untuk dunia industri.
Meskipun begitu, seperti dilansir Philly.com, Philadelphia belum pernah melakukan analisis menyeluruh atas semua pemberian insentif dan keringanan pajak.
"Kalaupun ada, laporan tersebut hanya sekitar satu halaman saja, dengan mencantumkan deskripsi program, jumlah wajib pajak yang menikmati, dan lain-lain," ungkap laporan the Pew Charitable Trust.
Pada bagian akhir, laporan tersebut menekankan seharusnya pemerintah dapat melakukan kajian untuk mengetahui biaya dan manfaat (cost and benefit) dari insentif yang diberikan.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.