Menkeu Sri Mulyani Indrawati (Foto: DDTCNews)
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah berupaya memperbaiki kondisi perekonomian nasional pada tahun 2018 melalui berbagai instrumen fiskal untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Mengingat, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun 2017 hanya mampu mencapai 5,06%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kebijakan pemerintah baik dari sisi fiskal, moneter maupun riil dapat berjalan bersama-sama untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Seiring dengan itu, pemerintah perlu mengoreksi kebijakan terkait agar tidak menimbulkan rasa pesimisme.
“Momentum perekonomian terlihat cukup baik, terutama pada kuartal ketiga tahun 2017 dengan pencapaian indeks manufaktur dan perdagangan global yang menunjukkan suatu momentum peningkatan,” ungkapnya melalui akun sosial media resmi, Selasa (9/1).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun menyatakan peningkatan perdagangan global terlihat dalam perekonomian nasional dari segi ekspor dan impor yang meningkat. Peningkatan tersebut tercermin pada kuartal keempat tahun 2017.
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat tahun 2017, pemerintah melihat konsumsi rumah tangga dan juga investasi serta ekspor yang semakin menguat. Peningkatan itu diharapkan akan terus terjaga dan berkelanjutan pada tahun 2018.
Sementara, pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga pada tahun 2017 mencapai 5,06%, namun pemerintah berasumsi pertumbuhan itu sepanjang tahun 2017 hanya mampu mencapai 5,05% saja. Sementara pertumbuhan investasi tahun 2017 mencapai 7,1%.
“Inilah yang menjadi fokus kami, dalam rangka menjaga momentum perbaikan investasi dan ekspor yang tetap terjaga pada tahun 2018. Kami juga siap untuk menggunakan seluruh instrumen melalui kebijakan fiskal,” paparnya.
Pemerintah merasa optimis kondisi perekonomian nasional akan terus bergerak menuju capaian yang lebih baik pada tahun 2018, melalui berbagai upaya optimalisasi kebijakan fiskal yang akan semakin mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. (Gfa/Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.