JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan merilis data Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per Mei 2018. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pengelolaan anggaran negara semakin baik.
Hal tersebut tercermin dari data defisit APBN yang terus ditekan oleh pemerintah. Sepanjang Januari-Mei 2018, defisit anggaran tercatat Rp94,4 triliun atau 0,64% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit itu lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp128,7 triliun atau 2,92% dari PDB.
"Perbaikannya luar biasa selama dua tahun terakhir," katanya di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (25/6).
Lebih rinci, defisit APBN yang rendah tersebut lantaran pendapatan negara yang mencapai Rp685,1 triliun. Sementara itu, belanja negara tercatat sebesar Rp779,5 triliun per Mei 2018.
Realisasi pendapatan itu terdiri atas penerimaan perpajakan Rp538,7 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp145 triliun, dan hibah Rp1,4 triliun. Secara keseluruhan, pendapatan negara hingga Mei lalu mencapai 36,2% dari target APBN Rp1.894,7 triliun pada 2018.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan dengan terus ditekannya defisit APBN tidak lepas dari membaiknya data keseimbangan primer yang surplus Rp18,1 triliun sejak awal tahun hingga Mei 2018.
Bila surplus keseimbangan primer ini berlanjut hingga akhir tahun, maka ini akan jadi pertama kalinya sejak 2011. Adapun keseimbangan primer yang defisit menunjukkan pemerintah harus membayar utang dengan utang baru atau dengan kata lain gali lubang tutup lubang.
Terus ditekannya defisit APBN ini menurut Sri Mulyani tidak lepas dari penerimaan perpajakan yang tumbuh 14,6% bila memasukkan indikator amnesti pajak. Namun jika tanpa menghitung amnesti pajak, pertumbuhannya mencapai 17,6%. Realisasi ini terdiri atas penerimaan bea dan cukai senilai Rp54,2 triliun atau naik 18,3%. Juga dari penerimaan pajak Rp 484,5 triliun atau tumbuh 14,1%.
Lalu realisasi belanja negara terdiri atas belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) Rp231,5 triliun, non K/L Rp226,5 triliun, transfer ke daerah Rp300 triliun; serta dana desa Rp20,7 triliun. Secara keseluruhan belanja negara baru mencapai 35,1% dari target APBN 2018 senilai Rp2.220 triliun. (Amu)