Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini.
JAKARTA, DDTCNews – Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini memberikan sejumlah titipan pesan para pakar ekonomi untuk pemerintahan Jokowi Widodo periode kedua.
Hal tersebut disampaikan saat membuka acara ‘Dialog 100 Ekonom Bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla’ hari ini, Kamis (17/10/2019). Menurutnya, ada dua aspek yang perlu mendapat atensi khusus Presiden Joko Widodo, yaitu sektor manufaktur dan tata kelola anggaran negara.
“Kami berharap Bapak Jokowi yang jago blusukan, untuk pada periode kedua blusukan pada sektor industri,” ujarnya.
Menurut Didik, sektor industri nasional dalam beberapa tahun terakhir secara konsisten mengalami tekanan. Kontribusinya kepada struktur perekonomian juga terus turun setelah krisis ekonomi pada periode 1997-1998.
Menaruh perhatian kepada sektor industri, lanjut Didik, menjadi kunci pertumbuhan ekonomi nasional agar bisa bergerak naik dari kisaran 5%. Penurunan kinerja sektor manufaktur menjadi tantangan besar dalam memperbaiki neraca perdagangan baik barang dan juga jasa.
Pada saat yang bersamaan, pemerintah perlu meninjau ulang tata kelola APBN. Para ekonom, sambungnya, menilai masih adanya masalah dalam hal pengelolaan belanja dan pengumpulan penerimaan negara.
“APBN kita dari sisi pengeluaran praktis tidak ada kritik dari aktivitas belanja. Kemudian, pada sisi penerimaan juga masih mengalami hambatan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, ada juga peluncuran buku Kemandirian Ekonomi Gerbang Kesejahteraan: Pemikiran 100 Ekonom Indonesia. Dalam buku tersebut, ada beberapa tulisan mengenai pajak. Salah satu diantaranya adalah tulisan Managing Partner DDTC Darussalam berjudul ‘Pajak, Ekonomi, dan Tahun Politik’. (kaw)