Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Indonesia menggelar pertemuan dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam rangka membahas kerja sama dan upaya untuk menjadi negara berpendapatan tinggi (high income country).
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kerja sama antara kedua instansi telah dilakukan dalam bentuk framework of cooperation agreement (FCA) and joint work program (JWP).
"OECD yang beranggotakan negara maju senantiasa mempromosikan standar regulasi dan kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas," katanya, dikutip pada Minggu (16/7/2023).
Airlangga menuturkan OECD telah membagikan pengalaman negara-negara OECD lainnya terkait dengan upaya-upaya yang perlu diambil untuk menjadi negara maju atau negara dengan pendapatan per kapita tinggi.
Sekjen OECD Mathias Cormann menyatkaan Indonesia adalah mitra strategis OECD di Asia Pasifik. Untuk itu, lanjutnya, OECD siap memberikan dukungan, baik dalam kerangka implementasi FCA dan JWP maupun prioritas strategis Indonesia menuju negara maju.
Untuk diketahui, Indonesia resmi menyandang status sebagai negara berpenghasilan menengah ke atas (upper-middle income country) pada tahun ini.
World Bank mencatat gross national income (GNI) per kapita Indonesia naik sebesar 9,8% dari US$4.170 pada 2021 menjadi US$4.580 pada 2022.
Indonesia sesungguhnya sempat menyandang status upper-middle income country pada 2019. Namun, dalam perkembangannya, Indonesia justru dikategorikan sebagai lower-middle income country pada 2020 akibat pandemi Covid-19. (rig)