Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Profesi Keuangan Expo 2023.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut profesi keuangan dapat menjadi fondasi bagi Indonesia untuk menuju sebagai negara maju.
Menurutnya, profesi keuangan memiliki peran penting dalam reformasi di sektor keuangan yang menjadi salah satu pilar mencapai kemajuan. Meski demikian, dia menegaskan profesional di sektor keuangan harus memiliki kompetensi, profesional, dan integritas.
"Enggak akan mungkin kita naik ke atas tanpa reform di sektor keuangan tanpa profesi keuangan yang juga memiliki kesiapan dan mindset yang sama," katanya dalam acara Profesi Keuangan Expo 2023, Selasa (25/7/2023).
Sri Mulyani mengatakan pemerintah dan DPR telah mengesahkan UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK) yang di dalamnya turut memuat substansi soal profesi penunjang sektor keuangan. Menurutnya, hal ini menunjukkan peran profesi keuangan dibutuhkan untuk memperkuat fondasi sektor keuangan.
Dia menjelaskan sektor keuangan perlu terus diperkuat untuk mengantisipasi berbagai tantangan di masa depan. Dalam sejarah, Indonesia setidaknya telah mengalami 3 kali krisis yakni ketika krisis keuangan Asia 1997-1998, krisis ekonomi 2008, dan krisis keuangan akibat pandemi Covid-19 pada 2020-2022.
Menurutnya, krisis tersebut telah menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan ekonomi. Dalam situasi krisis pula, negara sering kali harus menggunakan uang publik untuk memberikan bailout.
Setelah pandemi Covid-19, para ahli memprediksi masih ada risiko krisis yang akan terjadi di masa depan seperti akibat perubahan iklim dan disrupsi teknologi digital. Semua negara pun perlu mengantisipasi agar dampak krisis tidak meluas dan menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Dia pun berharap pelaku profesi keuangan mengambil pelajaran dari krisis yang telah terlewati. Dengan belajar dari pengalaman, penanganan krisis keuangan di masa depan diharapkan dapat lebih baik.
"Selain basic financing yang makin sophisticated, dunia ini dihadapkan pada berbagai syok dan gejolak yang profesi keuangan tidak boleh buta atau tidak paham," ujarnya.
Sri Mulyani menambahkan profesi keuangan juga perlu terus meningkatkan kompetensi, profesionalitas, dan integritasnya. Dengan keahliannya, profesi keuangan diharapkan bisa 3 langkah lebih maju untuk memberikan penghitungan dan rekomendasi yang tepat bagi pembuat kebijakan di korporasi, sektor keuangan, serta pemerintah dalam mempersiapkan berbagai risiko. (sap)