Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Sejumlah pengguna jasa mengeluhnya adanya kendala teknis dalam mengakses layanan CEISA sepanjang hari ini. Mereka menyampaikan hal ini melalui saluran media sosial resmi Ditjen Bea dan Cukai (DJBC), yakni @bravobeacukai.
Merespons keluhan pengguna jasa, contact center DJBC tidak mengonfirmasi adanya kendala teknis dari sistem internal. Hanya saja, bagi pengguna jasa yang mengalami kendala atau perlambatan sistem, diminta mencoba mengakses CEISA secara berkala.
"Apabila masih terdapat kendala [setelah mencoba secara berkala], silakan ajukan tiket mandiri pada layanan CEISA Care di alamat ceisacare.beacukai.go.id," dikutip pada Kamis (12/9/2024).
Perkara CEISA yang sesekali mengalami gangguan teknis (down) ini sebenarnya sempat dibahas dalam rapat kerja antara Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dengan Komisi XI DPR, pada 2023 lalu.
Saat itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan sistem CEISA akan diperbaiki terus menerus. Menurutnya, Kemenkeu juga akan menindaklanjuti masukan yang disampaikan DPR mengenai sistem tersebut.
Suahasil menuturkan CEISA dikembangkan untuk memberikan pelayanan kepabeanan yang lebih mudah. DJBC mulai membangun sistem teknologi informasi sejak 1990, yang kini telah melewati beberapa tahap evolusi.
Sebagai informasi, DJBC baru saja menerbitkan keputusan baru mengenai penerapan secara penuh (mandatory) CEISA 4.0 tahap ke-12.
KEP-152/BC/2024 menyatakan CEISA 4.0 diterapkan secara mandatory di sejumlah kanwil, kantor pelayanan utama bea dan cukai (KPUBC), dan kantor pengawasan dan pelayanan bea dan cukai (KPPBC). Penerapan mandatory CEISA 4.0 ini berlaku untuk sejumlah layanan yakni manifes, perbendaharaan, barang kiriman, serta pemberitahuan pabean free trade zone (PPFTZ-01).
CEISA 4.0 akan diterapkan secara mandatory pada layanan impor, layanan ekspor, layanan TPB, layanan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (FTZ), layanan voluntary declaration, layanan perizinan prinsip, layanan perbendaharaan, layanan manifes, layanan barang kiriman, dan layanan kemudahan impor tujuan ekspor (KITE).
Adapun terhadap CEISA 4.0 layanan manifes, layanan FTZ, dan layanan perbendaharaan telah dilakukan uji coba (piloting) pada KPUBC dan KPPBC. DJBC pun telah melaksanakan evaluasi pelaksanaan uji coba terhadap KPUBC dan KPPBC secara bertahap. (sap)