Ilustrasi. Kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai.
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) menerbitkan keputusan baru mengenai penerapan secara penuh (mandatory) CEISA 4.0 tahap ke-14. Penerapan CEISA 4.0 akan berlaku untuk layanan barang kiriman, layanan manifes, dan layanan perbendaharaan.
KEP-198/BC/2024 menyatakan CEISA 4.0 akan diterapkan secara mandatory di sejumlah kantor pelayanan utama bea dan cukai (KPUBC) dan kantor pengawasan dan pelayanan bea dan cukai (KPPBC).
"Untuk memberikan kepastian hukum dalam mengimplementasikan CEISA 4.0, diperlukan ketentuan yang menetapkan mengenai penerapan secara penuh (mandatory) CEISA 4.0," bunyi salah satu pertimbangan KEP-198/BC/2024, dikutip pada Kamis (24/10/2024).
KEP-198/BC/2024 menyatakan CEISA 4.0 akan diterapkan secara mandatory untuk melaksanakan transformasi transformasi teknologi informasi dan komunikasi pada DJBC. CEISA 4.0 tersebut bakal diterapkan secara mandatory untuk sejumlah layanan.
Layanan yang dimaksud antara lain layanan layanan ekspor-impor, TPB, kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (FTZ), voluntary declaration, perizinan prinsip, perbendaharaan, manifes, barang kiriman, dan kemudahan impor tujuan ekspor (KITE).
Saat ini, penerapan CEISA 4.0 terhadap layanan ekspor barang kiriman telah diuji coba (piloting) pada KPUBC dan KPPBC. DJBC pun telah melaksanakan evaluasi pelaksanaan uji coba tersebut terhadap KPUBC dan KPPBC secara bertahap.
Merujuk pada diktum kesatu KEP-198/BC/2024, kewajiban penerapan CEISA 4.0 merupakan rangkaian kegiatan untuk menerapkan atau mengoperasikan aplikasi CEISA 4.0 dengan menggunakan sumber daya manusia, bisnis proses infrastruktur dan teknologi CEISA 4.0 secara penuh pada kantor bea dan cukai yang ditetapkan. Kantor bea dan cukai ini mencakup kanwil/kanwil khusus, KPUBC, dan KPPBC.
Lampiran KEP-198/BC/2024 kemudian memerinci daftar 6 KPUBC dan KPPBC yang ditetapkan melakukan penerapan secara mandatory CEISA 4.0 tahap ke-14 untuk jenis layanan ekspor barang kiriman.
Keenam kantor bea cukai tersebut, yaitu KPUBC Tanjung Priok, KPUBC Soekarno-Hatta, KPPBC Ngurah Rai, KPPBC Juanda, KPPBC Tanjung Emas, dan KPPBC Kuala Namu.
Penerapan CEISA 4.0 secara mandatory dilaksanakan dengan mengikutsertakan pengguna jasa terkait dan kantor bea dan cukai.
Kantor bea cukai juga diperintahkan untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan secara mandatory CEISA 4.0 melalui koordinasi dengan Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai DJBC.
Selain itu, kantor bea dan cukai harus menugaskan pejabat dan/atau pegawai melakukan koordinasi penyelesaian masalah yang ditemukan dan evaluasi terhadap layanan selama penerapan CEISA 4.0 secara mandatory bersama dengan Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai DJBC.
Dalam hal terjadi kendala yang mengakibatkan CEISA 4.0 mengalami kondisi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tidak normal, layanan dapat dilakukan dengan menggunakan CEISA, aplikasi pendukung, atau metode lain sesuai ketentuan yang mengatur mengenai tata laksana kelangsungan layanan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan DJBC.
"Keputusan direktur jenderal bea dan cukai ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan pada tanggal 17 Oktober 2024," bunyi diktum ketujuh KEP-198/BC/2024. (rig)