Sejumlah pekerja beraktivitas di Pabrik Garmen PT Daehan Global di Desa Cimohong, Brebes, Jawa Tengah, Jumat (29/5/2020).
JAKARTA, DDTCNews—Pertumbuhan ekonomi nasional diproyeksikan baru dapat kembali ke kisaran 5% pada 2023 seiring dengan ditemukannya vaksin virus Corona atau Covid-19.
Tim Asistensi Menko Perekonomian Raden Pardede mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional akan pulih—seperti sebelum muncul pandemi Covid-19—paling cepat 2023 apabila vaksin Covid-19 ditemukan.
"Selain itu, seluruh kebijakan, apakah makro, fiskal, moneter, dan struktural itu juga harus diarahkan untuk mencapai target di 2023 paling lambat," katanya melalui konferensi video, Selasa (9/5/2020).
Raden menilai pertumbuhan ekonomi kuartal II/2020 akan mengalami tekanan yang paling berat akibat pandemi. Bahkan, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan bisa masuk ke level negatif.
Sementara pada kuartal I/2020, realisasi pertumbuhan ekonomi hanya 2,97%, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal IV/2019 sebesar 4,97%, maupun kuartal I/2019 yang mencapai 5,07%.
Meski begitu, ia memprediksi ekonomi mulai membaik kuartal III/2020 mengingat jumlah pasien Corona mulai menurun dan adanya berbagai program pemulihan ekonomi nasional dengan total nilai Rp677,2 triliun.
“Namun tidak semua sektor usaha ini akan sama pemulihannya. Seperti sektor pariwisata akan telat pemulihannya, tetapi ada juga sektor yang duluan rebound seperti kesehatan," ujar Raden.
Raden juga berharap vaksin dapat segera ditemukan agar ekonomi bisa pulih lebih cepat. Selain itu, ia juga memproyeksikan angka kemiskinan kembali ke level 9% dan defisit anggaran di bawah 3% pada 2023. (rig)