TINGKAT INFLASI

Harga Komoditas Pangan Turun, BPS: Juli 2020 Deflasi 0,10%

Dian Kurniati
Senin, 03 Agustus 2020 | 13.00 WIB
Harga Komoditas Pangan Turun, BPS: Juli 2020 Deflasi 0,10%

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. (foto: hasil tangkapan dari media sosial)

JAKARTA, DDTCNews—Badan Pusat Statistik mencatat indeks harga konsumen pada Juli 2020 mengalami deflasi 0,1% atau stagnan dari bulan sebelumnya sebesar 0,18% seiring dengan menurunnya harga komoditas pangan.

“Ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan cukup tajam sehingga menyumbang kepada deflasi," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto melalui konferensi video, Senin (3/8/2020).

Suhariyanto menambahkan deflasi pada Juli 2020 ini berbeda ketimbang Juli 2019 yang mengalami inflasi 0,31%. Adapun inflasi tahun kalender tercatat sebesar 0,98% dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 1,54%.

Deflasi pada Juli 2020 terjadi pada tiga kelompok pengeluaran. Pertama, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,73%, akibat penurunan sejumlah harga komoditas seperti bawang merah yang sumbang deflasi 0,11%.

Kemudian, daging ayam ras dengan andil deflasi 0,04%, bawang putih dengan andil 0,03%, serta beras, cabe rawit, dan gula pasir masing-masing memiliki andil deflasi 0,01%.

Kelompok pengeluaran yang juga deflasi adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01%, dan kelompok transportasi sebesar 0,17%.

Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga memiliki andil terhadap deflasi minus 0%, sedangkan kelompok transportasi memiliki andil terhadap deflasi 0,02%.

Sementara kelompok pengeluaran lain yang mengalami inflasi yakni kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09%, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,10%, serta kelompok kesehatan sebesar 0,29%.

Ada pula kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,15%, dan kelompok pendidikan sebesar 0,16%.

Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran juga mengalami inflasi sebesar 0,15%, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya terjadi inflasi 0,93%.

Berdasarkan komponennya, deflasi terjadi karena komponen harga diatur pemerintah (administered price) yang deflasi 0,07%, dengan andil 0,01%. Inflasi inti tercatat sebesar 0,16%, dengan andil 0,11%.

Dari 90 kota IHK yang dipantau BPS, tercatat 61 kota mengalami deflasi dan 29 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,09% dan terendah di Padang Sidempuan Gunungsitoli, Bogor, dan Bekasi sebesar 0,01%.

"Inflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar 1,45%, sedangkan inflasi terendah terjadi di Jember dan Banyuwangi sebesar 0,01%," ujarnya. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.