Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: hasil tangkapan layar dari medsos)
JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 akan berada pada kisaran -1% sampai dengan -2,9% atau lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.Â
Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 akan berkisar -1% hingga -2,9%. Angka proyeksi tersebut juga akan menandai Indonesia memasuki resesi, setelah pada kuartal II/2020 pertumbuhan ekonominya -5,3%.
“Secara total, Kementerian Keuangan tetap melihat untuk kuartal III kontraksi adalah dalam range -1 hingga -2,9% atau lebih baik dari kuartal sebelumnya sebesar -5,3%," katanya melalui konferensi video, dikutip Selasa (27/10/2020).
Sri Mulyani menjelaskan kontributor terbesar pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 adalah belanja pemerintah, yakni 18%. Dalam tiga bulan terakhir ini, realisasi belanja pemerintah, termasuk stimulus pemulihan ekonomi nasional, tercatat meningkat tajam.
"Belanja pemerintah pada kuartal III meningkat sangat signifikan, terutama untuk bantuan sosial dan dukungan kepada usaha terutama usaha mikro kecil dan menengah," ujarnya.
Sri Mulyani memprediksi konsumsi rumah tangga membaik pada kuartal III/2020, usai terkontraksi 5,5% pada kuartal sebelumnya. Perbaikan itu ditandai dengan meningkatkan konsumsi produk otomotif serta makanan dan minuman, seiring dengan pelonggaran PSBB.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu akan terus memantau pergerakan belanja pemerintah pada kuartal IV/2020. Apabila belanja pemerintah dan rumah tangga tetap terjaga, ia meyakini kontraksi pertumbuhan ekonomi semakin kecil.
Hingga akhir Desember 2020, Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi berkisar -0,6% hingga -1,7%. (rig)