PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS: Jumlah Pengangguran di Indonesia 9,1 Juta Orang

Dian Kurniati
Jumat, 05 November 2021 | 12.30 WIB
BPS: Jumlah Pengangguran di Indonesia 9,1 Juta Orang

Kepala BPS Margo Yuwono. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2021 sebesar 6,49%.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan terdapat 9,1 juta orang yang menganggur dari 131,05 juta angkatan kerja. Menurutnya, penduduk bekerja mengalami peningkatan sebanyak 2,60 juta orang sedangkan pengangguran turun sebanyak 670 ribu orang.

"Bagian dari angkatan kerja yang menganggur atau pengangguran tercatat 9,10 juta orang atau menurun 0,67 juta orang," katanya melalui konferensi video, Jumat (5/11/2021).

Margo mengatakan tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2021 yang sebesar 6,49% atau turun 0,58 persen poin dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Namun, angka tersebut naik 0,23 persen poin dibandingkan dengan Februari 2021.

Pengangguran terbesar terjadi di perkotaan, yakni 8,32%, lebih tinggi hampir dua kali pengangguran di daerah perdesaan yang sebesar 4,17%. Tingkat pengangguran menurut daerah tempat tinggal juga memiliki pola yang sama dengan TPT nasional, yakni turun dibandingkan Agustus 2020 tetapi naik dibandingkan Februari 2021.

Dibandingkan Agustus 2020, tingkat pengangguran perkotaan dan perdesaan turun masing-masing 0,66 persen poin dan 0,54 persen poin. Namun jika dibandingkan dengan Februari 2021, tingkat pengangguran perkotaan dan perdesaan naik masing-masing sebesar 0,32 persen poin dan 0,06 persen poin.

Kemudian, Margo memaparkan secara umum terdapat 21,32 juta orang atau 10,32% penduduk usia kerja yang terdampak pandemi Covid-19. Angka tersebut terdiri atas pengangguran karena Covid-19 sebanyak 1,82 juta orang, bukan angkatan kerja karena Covid-19 700 ribu orang, tidak bekerja karena Covid-19 1,39 juta orang, dan mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 sebanyak 17,41 juta orang.

"Jadi masih ada dampak Covid-19 pada pengangguran, tapi dampaknya tidak separah di Agustus 2020," ujarnya. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.