Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi (kanan) melakukan kunjungan ke kawasan Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Kamis (2/12/2021). Presiden Jokowi meninjau sejumlah fasilitas dan infrastruktur yang rencananya akan digunakan pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.
JAKARTA, DDTCNews - Kantor Staf Presiden (KSP) memastikan Provinsi Bali sudah siap menyambut delegasi negara-negara anggota G-20. Hal ini disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama KSP Widiarsi Agustina saat melakukan kunjungan ke Bali untuk mengoordinasikan kesiapan rangkaian Presidensi G-20 Indonesia di Bali.
"Lebih dari 115 pertemuan digelar di Bali, karena itu penting bagi KSP untuk melihat langsung dan memastikan kesiapan Bali dalam kegiatan presidensi G20 Indonesia 2022," kata Widiarsi, dikutip dari keterangan pers KSP, Sabtu (18/12/2021).
Widiarsi menyampaikan beberapa aspek yang menjadi perhatian KSP dalam verifikasi lapangan di antaranya adalah keamanan dan tingkat kasus Covid-19 di Bali.
"Hasil diskusi KSP dengan Kapolda Bali dan Pangdam Udhayana, pada intinya keamanan Bali cukup kondusif, tingkat kriminalitas rendah, dan angka Covid-19 turun hingga rata-rata di bawah 10 kasus per hari," ujarnya.
Widiarsi juga menilai, kesiapan Bali dalam kegiatan presidensi G-20 2022, juga ditunjukkan oleh cakupan vaksinasi, kedisiplinan masyarakat mematuhi protokol kesehatan, transportasi dan akomodasi, serta adanya dukungan masyarakat pariwisata Bali. "Kami mengapresiasi kesiapan seluruh elemen di Bali untuk penyelenggaraan G-20 ini," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, tim KSP juga memantau kegiatan ekonomi di sejumlah pasar dan pertokoan di kawasan Denpasar, Klungkung, Ubud, Nusa Dua, dan Seminyak. Dari kunjungan lapangannya, Widiarsi menyadari bahwa aktivitas ekonomi sudah mulai bergerak tapi daya beli masyarakat masih rendah.
"Semoga nanti akan lebih meningkat saat G-20 berlangsung," ucap Widiarsi.
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Layan Danu Putra menegaskan, pihaknya terus melakukan penegakan displin protokol kesehatan untuk mencegah lonjakan kasus baru. Pihaknya juga bekerja sama dengan Satgas Covid-19 untuk melakukan operasi bersama di tempat-tempat hiburan dan pariwisata.
Terkait dengan pengamanan, Putu Layan mengungkapkan, Polda Bali menyiagakan 12.000 personel untuk mengamankan kegitan G-20 selama setahun ke depan. "Jumlah tersebut masih akan berubah sesuai dengan kebutuhan," pungkasnya.
Seperti diketahui, Indonesia telah memulai keketuaannya di G-20 per 1 Desember 2021. Kemudian berlanjut dengan kick-off Sherpa Track Meeting di Jakarta 7-8 Desember dan kick-off Finance Track Meeting di Bali 9-10 Desember. Pertemuan-pertemuan G-20 terus berlangsung hingga Oktober 2022. Selain di Bali, rangkaian kegiatan G-20 juga digelar di Yogyakarta, Surabaya, Labuan Bajo, dan Medan. (sap)