Paparan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi APBN Kita, Selasa (22/2/2022).
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat realisasi penerimaan pajak sepanjang Januari 2022 mencapai Rp109,11 triliun atau tumbuh 59% dari periode yang sama tahun lalu. Realisasi tersebut juga setara dengan 8,63% dari target Rp1.265 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan penerimaan pajak hingga 59% ini dikarenakan adanya tren pemulihan ekonomi. Hal tersebut terlihat dari membaiknya PMI manufaktur, kenaikan harga komoditas, serta kinerja ekspor dan impor.
"Ini suatu prestasi yang sangat baik," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (22/2/2022).
Sri Mulyani memaparkan penerimaan PPh nonmigas tercatat Rp61,14 triliun atau tumbuh 57%. Selain membaiknya kinerja ekonomi, pertumbuhan tersebut juga didorong faktor basis penerimaan tahun lalu yang rendah.
Selanjutnya, realisasi penerimaan PPN dan PPnBM tercatat Rp38,43 triliun atau naik 46%. Lalu, realisasi setoran PBB dan pajak lainnya tercatat Rp59 miliar. Adapun setoran PBB dan pajak lainnya menjadi satu-satunya yang terkontraksi, yaitu sebesar 21%.
Secara total, penerimaan pajak non-PPh migas pada Januari 2022 mencapai Rp100,16 triliun atau tumbuh 51,51% secara tahunan.
"Ini cerita rebound dan recovery yang kuat masih terus berlangsung di penerimaan perpajakan yang bersifat nonmigas," ujar Sri Mulyani.
Untuk PPh migas, realisasi penerimaannya mencapai Rp8,95 triliun atau setara 18,91% dari target Rp47,31 triliun. Realisasi tersebut juga tercatat tumbuh 281% seiring dengan adanya kenaikan harga migas.
Sri Mulyani pun bersyukur kinerja penerimaan pajak telah menunjukkan perbaikan. Namun, ia juga mewaspadai karena tren kenaikan harga migas tidak akan terjadi terus-menerus. (rig)