RAPBN 2023

Pemerintah Usulkan Asumsi Inflasi 3,3% pada 2023, Ini Alasannya

Muhamad Wildan
Rabu, 31 Agustus 2022 | 16.39 WIB
Pemerintah Usulkan Asumsi Inflasi 3,3% pada 2023, Ini Alasannya

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan latar belakang asumsi inflasi sebesar 3,3% yang diusulkan oleh pemerintah melalui RAPBN 2023.

Dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Sri Mulyani mengatakan bank sentral negara-negara maju seperti The Fed dan European Central Bank akan meningkatkan suku bunga guna menekan kenaikan harga akibat perang dan ketegangan geopolitik.

"Determinasi dari bank sentral terutama di AS dan Eropa untuk melawan inflasi itu bahkan dengan cost dalam bentuk pelemahan ekonomi," ujar Sri Mulyani, Rabu (31/8/2022).

Bila negara maju secara hawkish meningkatkan suku bunga dan perekonomiannya mengalami pelemahan, harga-harga pangan dan energi pada tahun depan depan kemungkinan besar akan lebih rendah bila dibandingkan dengan saat ini. Dengan demikian, tekanan harga komoditas global terhadap inflasi domestik pada tahun depan kemungkinan besar akan mereda.

Guna menjaga inflasi pada sasaran yang telah ditetapkan, Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan fokus menyelesaikan masalah yang terdapat pada sisi suplai.

Sejak bulan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan pengarahan kepada tim pengendali inflasi pusat (TPIP) dan tim pengendali inflasi daerah (TPID). Melalui pengarahan tersebut, kepala daerah diharapkan turut mengambil peran dalam mengendalikan inflasi.

Menurut Sri Mulyani, inflasi yang bersumber dari masalah suplai komoditas-komoditas pangan domestik sesungguhnya bisa diselesaikan.

"Ini bukan seperti gandum yang kita tidak bisa tanam, atau kedelai yang menantang. Kalau cabai, semua orang menganggap seharusnya bisa diselesaikan," ujar Sri Mulyani.

Untuk diketahui, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memiliki perbedaan pandangan mengenai arah inflasi pada tahun depan. BI memperkirakan inflasi pada tahun depan akan melampaui 4% sebagaimana pada tahun ini.

"Inflasi tahun depan kemungkinan besar di atas 4% tergantung nanti kebijakan mengenai subsidi," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat yang sama. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.