JAKARTA, DDTCNews – Hasil kunjungan kerja pemerintah ke Tiongkok mulai membuahkan hasil. Salah satu perusahaan asal Tiongkok yakni, Jiangsu Dongqun Investment Holding Group Co., Ltd, berminat menginvestasikan dana senilai US$100 juta atau Rp1,3 triliun untuk membangun industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartato mengaku telah menggelar pertemuan dengan jajaran manajemen Jiangsu Dongqun Investment Holding Group Co., Ltd di Tiongkok guna membahas rencana investasi itu lebih lanjut.
“Kami meminta kepada mereka agar dapat melakukan kerja sama dengan local partner,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/9).
Airlangga menawarkan kepada mereka opsi lokasi investasi, salah satunya Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah. Dia menilai lahan di KIK ini masih tersedia cukup luas, selain itu tenaga kerjanya juga terampil.
Menurutnya, pihak Jiangsu Dongqun Investment Holding Group Co., Ltd sempat menanyakan tentang insentif investasi dan ketersediaan energi bagi industri TPT.
Menjawab pertanyaan itu, Airlangga menjelaskan pemerintah Indonesia berkomitmen memangkas aturan-aturan yang bisa menghambat perkembangan industri dan bisnis dalam negeri melalui 13 paket kebijakan ekonomi yang sudah dikeluarkan.
“Pemerintah juga tengah mengkaji penurunan harga gas yang kompetitif bagi industri, termasuk untuk sektor TPT. Hal ini untuk meningkatkan daya saing industri tersebut,” tambahnya.
Di samping itu bagi industri yang memenuhi syarat berkesempatan untuk mendapatkan insentif khusus seperti tax holiday, tax allowance, dan pembebasan bea masuk bagi industri tertentu dalam rangka investasi.
Sejauh ini, perusahaan Tiongkok lainnya seperti China Railway Construction Corporation (CRCC) juga telah sepakat berinvestasi di Indonesia. CRCC merupakan industri yang bergerak di sektor manufaktur dan jasa konstruksi kereta cepat, jembatan, terowongan dan proyek-proyek infrastruktur lainnya. (Amu)