TENGGAT waktu pelaporan surat pemberitahuan (SPT) Tahunan bagi wajib pajak orang pribadi dan badan telah berakhir pada 30 April 2020. Per 1 Mei 2020, Ditjen Pajak mencatat jumlah pelaporan pajak yang masuk tersebut mencapai 10,9 juta SPT.
Dari jumlah SPT tahunan yang masuk tersebut, sebanyak 10,32 juta merupakan pelaporan SPT wajib pajak orang pribadi. Sisanya, sekitar 658.957 adalah pelaporan SPT tahunan wajib pajak badan.
Realisasi pelaporan SPT itu belum sesuai dengan ekspektasi. Ditjen Pajak mencatat masih ada 6,3 juta wajib pajak orang pribadi dan 741.000 laporan SPT tahunan wajib pajak badan yang belum melaporkan SPT.
Ditjen Pajak mengimbau wajib pajak untuk tetap melaporkan SPT-nya, meski tenggat waktu pelaporan sudah lewat. Apalagi otoritas pajak memiliki target kepatuhan formal untuk pelaporan SPT Tahunan mencapai 80% tahun ini.
Namun, pelaporan SPT Tahunan di luar tenggat waktu memiliki konsekuensi, yaitu berupa denda. Untuk wajib pajak orang pribadi, nilai dendanya sebesar Rp100.000 dan denda bagi wajib pajak badan sebesar Rp1 juta.
Nah, DDTCNews kali ini akan menjabarkan cara membayar denda atas keterlambatan pelaporan SPT Tahunan untuk wajib pajak orang pribadi. Perlu diingat, membayar denda baru dapat dilakukan apabila Anda sudah mendapat surat tagihan pajak (STP).
Apabila sudah mendapatkan STP, Anda bisa melakukan pembayaran melalui e-billing. Sebelum membayar, siapkan STP Anda untuk membantu pengisian data dalam pembayaran denda melalui e-billing.
Pertama, buka aplikasi DJP Online. Kemudian isi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), password dan kode keamanan (captcha). Selanjutnya pilih menu Bayar. Lalu klik e-billing. Setelah itu, Anda akan melihat formulir surat setoran elektronik.
Dalam formulir tersebut, terdapat beberapa kolom yang harus diisi. Untuk NPWP, Nama dan Alamat akan otomatis terisi. Untuk kolom Jenis Pajak, pilih kode 411125-PPh Pasal 25/29 OP. Lalu untuk Jenis Setoran, pilih kode 300-STP.
Kemudian untuk masa pajak pilih Januari hingga Desember. Lalu isi tahun pajak dan nomor ketetapan sesuai dengan STP Anda. Formatnya, Nomor Urut/Jenis SKP/Tahun Pajak/Kode KPP/Tahun Terbit. Isi pula Jumlah Setor sesuai dengan STP.
Setelah selesai, klik Buat Kode Billing. Lalu masukkan kode keamanan, dan klik Submit. Nah, nanti Anda akan melihat ringkasan surat setoran elektronik. Pastikan lagi data yang Anda isi sudah benar.
Setelah itu, klik Cetak. Anda akan otomatis mengunduh cetakan kode billing. Anda kemudian bisa membayar denda pajak dengan menggunakan ID billing Anda ke bank, ATM, Internet banking, atau kantor pos terdekat. Selesai. Mudah, kan?
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.