SINGAPURA

Dapat Diskon Pajak, Pemilik Pertokoan Ditagih Turunkan Harga Sewa

Dian Kurniati
Rabu, 04 Maret 2020 | 11.15 WIB
Dapat Diskon Pajak, Pemilik Pertokoan Ditagih Turunkan Harga Sewa

Ilustrasi.

SINGAPURA, DDTCNews—Pemerintah Singapura mendesak para tuan tanah dan pemilik gedung pertokoan memberikan potongan harga sewa, setelah mendapat potongan pajak properti sebesar 15%.

Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing mengatakan para tuan tanah atau pemilik pertokoan harus ambil bagian dalam membantu memulihkan usaha para penyewa propertinya yang merugi karena virus Corona.

Menurutnya, program potongan pajak properti—salah satu stimulus dari paket kebijakan senilai 4 miliar dolar Singapura—tidak akan berguna jika tidak dirasakan juga oleh kelompok pelaku usaha kecil.

“Saya ingin mendesak semua tuan tanah untuk melakukan bagian (mereka) bersama (dan) saling membantu untuk melewati saat yang sulit ini,” katanya, Rabu (4/3/2020).

Untuk diketahui, potongan pajak properti diumumkan Wakil Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat dalam APBN 2020. Diskon pajak itu bertujuan untuk membantu pelaku bisnis yang terkena dampak virus Corona.

Namun demikian, diskon pajak itu ternyata tidak serta merta membuat harga sewa tanah atau property menurun. Kondisi ini pun sempat dikeluhkan oleh Asosiasi Restoran Singapura yang menilai pemilik tanah belum memberikan diskon sewa kepada pengusaha.

Sektor makanan dan minuman memang menjadi salah satu sektor usaha di Singapura yang menerima pukulan keras karena wabah virus Corona atau Covid-19. Tak ayal, para pelaku usaha meminta adanya keringanan uang sewa properti.

Kondisi tersebut juga diakui Chan. Berdasarkan catatannya, hampir seluruh pemilik tanah telah mengklaim potongan pajak itu. Namun, belum seluruh pemilik tanah itu yang langsung memberikan keringanan sewa kepada penyewa property.

Alasannya, kata Chan, penyewaan properti bukan jenis bisnis yang fleksibel karena biasanya berjangka panjang. Dengan kata lain, pemberian keringan sewa properti membutuhkan waktu dilakukannya penyesuaian,

“Kita harus bersama-sama. Seluruh perekonomian Singapura bergantung pada bisnis, tuan tanah, pengecer, dan semua orang yang bekerja bersama,” tuturnya sebagaimana dilansir dari Channelnewsasia. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.