Ilustrasi. (DDTCNews)
CHISINAU, DDTCNews – Ratusan petani mendatangi gedung pemerintah di ibu kota sebagai bentuk protes kebijakan fiskal yang meningkatkan pajak pertambahan nilai (PPN) atas produk pertanian.
Juru Bicara Federasi Petani Nasional dan Komite Koordinasi Produsen Pertanian mengatakan federasi turun ke jalan untuk memprotes rencana kebijakan pemerintah yang akan menaikkan PPN komoditas pertanian dari 8% menjadi 12%.
Menurut federasi, rencana kebijakan tersebut sama sekali tidak menguntungkan petani yang tahun ini dilanda banyak kesulitan. "Kenaikan pajak merupakan bentuk ketidakpedulian pemerintah terhadap masalah yang dihadapi petani," katanya, Senin (7/12/2020).
Jubir federasi menyebutkan sektor pertanian merupakan basis perekonomian nasional. Pemerintah harus berpikir dua kali untuk meningkatkan beban pajak kepada sektor yang menjadi tumpuan utama penghasilan masyarakat.
Menurutnya, ada banyak tantangan yang dihadapi petani saat ini selain pandemi. Produksi pertanian Moldova mengalami gangguan tahun ini karena gagal panen dan pemerintah hampir tidak melakukan kebijakan dukungan apapun terkait dengan hal tersebut.
Jubir federasi menilai sektor pertanian masih membutuhkan campur tangan dan dukungan negara. Struktur pelaku usaha di sektor pertanian juga tidak seimbang sehingga kelompok kecil saat tidak mampu bersaing dengan perusahaan pertanian skala besar.
Kesenjangan usaha tersebut diprediksi makin terasa apabila kebijakan PPN produk pertanian jadi diimplementasikan. Melalui kebijakan tersebut maka sektor pertanian hanya akan dimiliki oleh pelaku usaha dengan kapitalisasi jumbo.
"Dengan tarif PPN baru, pertanian skala kecil tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan besar. Sektor pertanian akan rusak tanpa dukungan negara," ujarnya seperti dilansir urdupoint.com. (rig)