Ilustrasi. (DDTCNews)
CANBERRA, DDTCNews – Otoritas pajak Australia (Australian Taxation Office/ATO) mengingatkan pelonggaran ketentuan cukai etil alkohol untuk meringankan beban pengusaha, dan memenuhi kebutuhan hand sanitizer akan segera berakhir.
ATO menyatakan semua ketentuan cukai pada etil alkohol akan kembali pada situasi normal, atau seperti sebelum pandemi Covid-19. "Kami sekarang akan kembali pada pengaturan normal," bunyi pernyataan ATO, dikutip Jumat (22/1/2021).
Otoritas menyebutkan kemudahan izin dan keringanan cukai etil alkohol diberikan sejak awal 2020. Kebijakan tersebut dilakukan untuk merespons tingginya permintaan hand sanitizer pada masa awal pandemi Covid-19, agar produksi di dalam negeri meningkat.
Mulai 1 Februari 2021, peraturan perizinan dan cukai etil alkohol kembali normal. Nanti, pembelian etil alkohol untuk hand sanitizer masih bebas cukai, tetapi pemerintah mensyaratkan produsen harus memiliki lisensi dan mengurus izin khusus agar mendapat pembebasan cukai.
Perusahaan berlisensi cukai lainnya—seperti produsen minuman alkohol—juga bisa memproduksi hand sanitizer, tetapi harus lebih dulu mengubah izinnya kepada ATO. Perusahaan wajib melaporkan penggunaan etil alkohol untuk pembuatan hand sanitizer tersebut.
Untuk minuman mengandung etil alkohol yang dijual di bar, ketentuan pembelian dibawa pulang (take home) akan diperketat. Sebelumnya, pemerintah melonggarkan ketentuan pembelian minuman beralkohol untuk dibawa pulang di tengah pandemi Covid-19.
ATO menilai kebijakan itu untuk membantu pelaku bisnis tetap bisa menjual produknya meski ada larangan masyarakat minum minuman beralkohol di bar. Pelonggaran berlaku mulai 23 Maret 2020 hingga 31 Januari 2021.
Mulai 1 Februari 2021, konsumen yang membeli minuman beralkohol untuk dibawa pulang harus menunjukkan surat izin khusus untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan. Minuman beralkohol juga harus dikemas dengan segel khusus. (rig)