Mantan Ketua MPR RI Amien Rais,
JAKARTA, DDTCNews - Satu lagi menuver politik dilancarkan Amien Rais. Kali ini sasaran tembaknya adalah perusahaan tambang asal AS yang beroperasi di Papua, Freeport Indonesia.
Mantan Ketua MPR itu menuding PT. Freepot Indonesia (FI) tidak tertib dalam membayar pajak. Secara gamblang Amien menyebutkan Freeport tidak membayar pajak untuk pengadaan alat-alat berat pertambangan di Grasberg, Papua.
"Saya diberitahu oleh insinyur-insinyur muda dari UI, UGM, ITB bahwa Freeport memasukkan alat-alat berat pertambangan kebutuhan mereka dan semuanya bebas pajak," katanya dalam diskusi di Gedung DPR, Kamis (26/7).
Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah untuk segera memeriksa kasus tersebut karena menyangkut kedaulatan negara.
Dia juga membagi kisahnya saat menyambangi Freeport pada tahun 1996 silam. Sentimen nasionalisme terusik karena kekayaan alam Indonesia dikeruk oleh korporasi asing.
“Betapa rasa nasionalisme saya betul-betul memang bergejolak, saya merasa (nasionalisme) diinjak-injak, karena dengan mata kepala saya sendiri melihat penjarahan," ungkapnya.
Seperti yang diketahui, Freeport mencuat ke pemberitaan belakangan ini karena proses divestasi saham sebesar 51% oleh BUMN Indonesia yakni Inalum. Saat progress kesepakatan divestasi baru mencapai titik penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara pemerintah Indonesia dan induk perusahaan Freeport MacMoran Inc.
Mengutip perjanjian Kontrak Karya (KK) antara Pemerintah Indonesia dengan PT Freeport Indonesia, pengelola tambang emas dan tembaga di Papua itu memang mendapatkan kelonggaran fiskal. Antara lain tax holiday selama 3 tahun pertama setelah mulai produksi.Â
Sedangkan untuk masa produksi berikutnya selama 7 tahun, Freeport hanya dikenakan pajak PPh Badan sebesar 35%. Setelah itu pajak yang dikenakan meningkat menjadi sekitar 41,75%. (Amu)