Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan paparannya dalam konferensi pers APBN Kita. (tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan penerimaan pajak ke depan belum tentu akan setinggi kinerja pada beberapa bulan terakhir.
Merujuk pada data tren penerimaan pajak secara bruto, tercatat pertumbuhan penerimaan pajak mulai melambat pada Mei 2022.
"Kita tidak boleh terlena, kalau kita lihat trennya maka pertumbuhan brutonya itu pada Mei sudah lebih rendah dibandingkan dengan April," ujar Sri Mulyani, dikutip Sabtu (25/6/2022).
Secara bulanan, pada April 2022 tercatat penerimaan pajak bruto mencapai Rp259,92 triliun, tumbuh 60,1% bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Pada Mei 2022, realisasi penerimaan pajak tercatat senilai Rp154,25 triliun atau bertumbuh 43,5% bila dibandingkan dengan penerimaan pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
"Kita tidak boleh berasumsi penerimaan pajak akan terus menerus dalam kondisi double digit dan sangat tinggi pertumbuhannya," ujar Sri Mulyani.
Untuk diketahui, penerimaan pajak sepanjang Januari hingga Mei 2022 tercatat mencapai Rp705,82 triliun atau bertumbuh 53,58% bila dibandingkan dengan penerimaan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja penerimaan pajak hingga Mei 2022 dipengaruhi oleh penguatan harga komoditas, pertumbuhan ekonomi, dan basis yang rendah pada 2021. Faktor-faktor lain seperti rendahnya restitusi, kenaikan tarif PPN, dan implementasi PPS juga turut berkontribusi terhadap penerimaan pajak hingga Mei 2022. (sap)