Pekerja memproduksi rokok klobot di salah satu pabrik rokok, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (28/9/2022). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/rwa.
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat produksi sigaret mengalami penurunan sebesar 3,3% sampai dengan Agustus 2022.
Kemenkeu menyebut kontraksi tersebut tercermin dari data pemesanan pita cukai oleh para produsen rokok. Kondisi tersebut terjadi karena kebijakan kenaikan tarif cukai hasil tembakau atau rokok sebesar rata-rata tertimbang 12% pada tahun ini.
"Dengan demikian, realisasi pertumbuhan produksi sigaret tersebut sejalan dengan kebijakan untuk pembatasan konsumsi rokok," sebut Kemenkeu dalam Laporan APBN Kita edisi September 2022, dikutip pada Minggu (2/10/2022).
Kemenkeu menjelaskan pemesanan pita cukai dalam tahun berjalan ini telah menurun karena kenaikan tarif. Selain itu, penurunan produksi rokok hingga Agustus 2022 juga sejalan dengan fungsi cukai untuk membatasi peredaran barang tertentu.
Pada 2022, pemerintah memutuskan menaikkan tarif cukai rokok sebesar rata-rata 12%. Dengan kenaikan tarif tersebut, produksi rokok ditargetkan turun sampai dengan 3% dan affordability index ditargetkan naik dari sekitar 12% menjadi 13,78%.
Berbanding terbalik, realisasi penerimaan dari cukai hasil tembakau hingga Agustus 2022 mencapai Rp134,65 triliun, naik 21%. Secara bulanan, realisasi penerimaan pada Agustus 2022 senilai Rp12,6 triliun, tumbuh 12,6% dari bulan sebelumnya.
"Meskipun mengalami peningkatan penerimaan, produksi batang rokok mengalami penurunan," bunyi laporan APBN Kita. (rig)