PARIS, DDTCNews – Sebagai upaya dalam menjaga integritas standar pelaporan umum (Common Reporting Standard/CRS) pada pertukaran informasi otomatis (automatic exchange of information/AEoI), OECD resmi merilis fasilitas pengungkapan yang akan memungkinkan pihak yang berkepentingan untuk melaporkan skema atau celah yang digunakan untuk menghindari standar pelaporan tersebut.
Kepala Divisi Administrasi Kerja Sama dan Pajak Internasional di Pusat Kebijakan dan Administrasi Pajak OECD Achim Pross mengatakan OECD telah mendapat banyak informasi tentang kemungkinan skema yang akan dilakukan untuk menghidari CRS dari berbagai sumber seperti media dan para penasihat bisnis.
“Fasilitas ini dapat diakses melalui portal pertukaran informasi otomatis OECD dan memungkinkan para kontributor termasuk secara anonim jika diinginkan untuk melaporkan skema potensial, produk dan struktur yang dapat digunakan untuk menghindari pelaporan CRS,” ungkapnya, Jumat (5/5).
Fasilitas ini terdiri dari formulir yang akan meminta penjelasan tentang skema, produk, atau struktur; penjelasan mengenai apakah hal tersebut secara aktif dipromosikan atau digunakan; dan daftar negara atau wilayah mana yang digunakan. Formulir ini memungkinkan pengguna dapat mengunggah dokumen yang tersedia untuk publik yang menjelaskan atau mempromosikan skema tersebut.
Setelah data tentang skema yang berpotensi bermasalah diterima melalui fasilitas tersebut, OECD akan menganalisis untuk menentukan apakah skema yang digunakan telah sesuai dengan CRS atau apakah terdapat masalah yang berkaitan dengan penerapan CRS yang tidak tepat.
Mekanisme tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan keefektifan CRS yang ditetapkan pada Juli 2014 silam. CRS mewajibkan pelaporan dari berbagai institusi keuangan, menetapkan cakupan pemegang rekening, menentukan data keuangan yang harus dilaporkan, dan mengharuskan yurisdiksi untuk menerapkan peraturan antisipasi untuk mencegah praktik penghindaran pajak.
Sementara, Pross mengatakan OECD belum dapat memastikan apakah akan mengeluarkan laporan tahunan tentang berapa banyak masukan yang diterima melalui fasilitas baru tersebut atau apa yang saja upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi skema yang bermasalah.
Chief Executive Tax Justice Network Alex Cobham memuji adanya fasilitas baru tersebut. Menurutnya, seperti dilansir Tax Note International, pertukaran informasi secara otomatis merupakan pilar utama mengenai transparansi pajak, yang merupakan langkah penting dalam memerangi penggelapan pajak.
“Kami menyambut baik permintaan OECD untuk pengungkapan skema penghindaran transparansi pajak ini. Hal ini juga dapat meningkatkan kepercayaan OECD, serta menunjukkan keseriusanya dalam memastikan keefektifan CRS,” pungkas Cobham. (Amu)