Ilustrasi.
BANGKOK, DDTCNews - Menteri Kesehatan Thailand Somsak Thepsutin berencana mengusulkan adanya insentif pajak untuk wajib pajak dalam rangka membantu pemerintah memerangi penyakit tidak menular.
Somsak mengatakan pemerintah sedang berfokus untuk menangani kasus penyakit tidak menular yang tengah meningkat. Menurutnya, insentif pajak bisa diberikan kepada individu yang aktif dalam berkampanye mengenai bahaya penyakit tidak menular kepada masyarakat.
"Kita harus berkampanye secara agresif agar masyarakat memahami cara mencegah penyakit tidak menular," katanya, dikutip pada Selasa (1/10/2024).
Data Kemenkes Thailand mencatat sekitar 400.000 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular ini seperti kanker, penyakit serebrovaskular serangan jantung stroke, diabetes, serta penyakit pernapasan kronis seperti penyakit paru obstruktif kronis dan asma.
Kemenkes pun terus mendorong bahwa program pencegahan penyakit tidak menular ini merupakan langkah preventif yang selalu lebih baik ketimbang pengobatan.
Dia menjelaskan Kemenkes berencana merekrut 1 juta relawan kesehatan desa di seluruh negeri untuk mengampanyekan pencegahan penyakit tidak menular. Beberapa langkah pencegahan itu antara lain diet makan dengan bijak dan jangan sampai sakit.
Jika jumlah pasien dapat ditekan, pemerintah dapat mengurangi biaya kesehatan seperti untuk obat-obatan senilai sekitar THB130 miliar atau sekitar Rp60,74 triliun per tahun, serta biaya tidak langsung lainnya senilai THB1,5 triliun atau Rp700.87 triliun per tahun.
"Secara total, biaya yang terkait dengan penyakit tidak menular diperkirakan mencapai THB1,6 triliun [sekitar Rp747,6 triliun]," ujar Somsak.
Dia menambahkan usulan membentuk relawan kesehatan desa telah didiskusikan dengan Kantor Keamanan Kesehatan Nasional serta masih membutuhkan kajian lebih lanjut. Namun, dia meminta agar relawan kesehatan diberikan insentif pajak.
Direktorat Pengendalian Penyakit Kemenkes telah merumuskan beberapa strategi yang bakal dituangkan dalam undang-undang mengenai penyakit tidak menular.
Awalnya, insentif pajak juga direncanakan menyasar produsen makanan yang telah berhasil mengurangi jumlah garam atau gula dalam produk mereka, yang menjadi salah satu penyebab penyakit tidak menular.
"Insentif pajak untuk individu merupakan ide baru yang juga perlu didiskusikan," tuturnya seperti dilansir bangkokpost.com. (rig)