ilustrasi.
DAVOS, DDTCNews—Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan meminta isu pajak digital bisa dibahas di dalam Forum Ekonomi Dunia yang berlangsung di Davos, Swiss mulai dari 21 Januari hingga 24 Januari 2020.
Sekjen Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) Jose Angel Gurria menilai isu pajak digital saat ini menyebabkan ketegangan antara AS dan Uni Eropa.
Untuk itu, Gurria berharap pertemuan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) bisa menghasilkan terobosan tentang tata cara menarik pajak dari perusahaan digital. Menurutnya, isu pajak digital harus segara dicarikan solusi.
“Tidak ada rencana B,” katanya, Rabu (22/01/2020).
Dilansir dari Thenewstribune, pembicaraan mengenai pajak digital sebenarnya sempat dibahas di antaranya oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin ketika sedang di Davos pada Selasa (21/01/2020).
Sayang, Steven kala itu justru memperingatkan Inggris dan negara-negara Eropa lain agar tak ngotot melanjutkan rencana mereka memungut pajak dari para perusahaan teknologi, yang kebanyakan berasal dari AS.
Menteri Keuangan Inggris Sajid Javid menegaskan Inggris tetap berencana memperkenalkan pajak penjualan digital pada April. Menurutnya, negara-negara di seluruh dunia perlu bekerja sama dan menyepakati rencana sistem pajak yang lebih adil
"Tahun ini bisa menjadi tahun perubahan," kata Javid, seperti dikutip dari The Guardian.
Javid mengatakan pemerintah Inggris akan melanjutkan rencana pengenaan tarif pajak digital 2% baru terhadap semua penjualan yang ada di Inggris. Namun, Javid membuka peluang membatalkan niat itu jika ada kesepakatan internasional.
Sejak tahun lalu, OECD telah mengusahakan kesepakatan kerangka kerja untuk pajak digital antara negara-negara Eropa dengan AS. Namun hingga saat ini, forum itu belum membuahkan hasil.
Presiden AS Donald Trump bahkan sempat mengancam Presiden Prancis Emmanuel Macron ketika perusahaan-perusahaan teknologi yang kebanyakan dari AS akan dikenakan pajak digital oleh negara yang memiliki julukan Kote Mode itu
Trump mengancam akan menaikkan bea masuk hingga dua kali lipat untuk produk unggulan Prancis yang masuk ke AS. (rig)