Ilustrasi logo Premier League.
LONDON, DDTCNews—Komite Budaya dan Olahraga Parlemen Inggris menginginkan klub sepak bola Premier League dikenakan pajak ekstra karena tindakan yang dinilai tidak bermoral di tengah pandemi Corona.
Ketua Komite Budaya dan Olahraga Parlemen Inggris Julian Knight mengaku dirinya telah mengirimkan surat resmi kepada Menteri Keuangan Rishi Sunak perihal pajak ekstra untuk klub-klub Premier League.
Menurutnya, terdapat sejumlah klub yang menerima insentif pemerintah dalam bentuk Job Retention Scheme atau dirumahkan tetapi masih digaji. Pemberi kerja mendapat kompensasi pemerintah dengan gaji setiap pekerja maksimal £2.500/bulan.
Namun, pada saat bersamaan klub tersebut belum memangkas gaji pemain bintangnya. “Jika regulator Premier League tidak bertindak, pemerintah harus turun tangan dengan menjatuhkan hukuman finansial yang signifikan,” katanya, Jumat (3/4/2020).
Knight menilai langkah klub sepak bola yang tidak memangkas gaji pemainnya merupakan tindakan tidak bermoral. Apalagi gaji pemain sepak bola berkisar puluhan hingga ratusan ribu poundsterling setiap pekannya.
Dia menilai pemangkasan gaji sudah tepat mengingat para pemain tersebut tidak menjalankan pertandingan karena adanya penundaan kompetisi sepak bola di seluruh negeri.
“Kami menghadapi situasi yang tidak bermoral, di mana pemain top tidak bekerja tetapi tetap ratusan ribu pound mengalir ke rekening mereka. Sementara staf yang menjaga klub terus kehilangan upah,” ungkapnya dilansir The Sun.
Menurutnya, jika tidak ada perubahan kebijakan hingga pekan depan, maka pajak ekstra harus dibebankan kepada klub-klub yang memanfaatkan fasilitas pemerintah, tetapi tidak memotong gaji besar dari pemainnya.
Seperti yang diketahui, beberapa klub premier league Inggris telah merumahkan staf karena tidak bergulirnya kompetisi. Newcastle, Tottenham, Bournemouth dan Norwich menjadi contoh klub yang telah merumahkan stafnya.
Sementara itu, inisiatif pemotongan gaji baru dilakukan oleh Norwich dan Bournemouth. Norwich mengumumkan bahwa pemain dan tim manajemen sepakat untuk memotong upah untuk menutupi biaya klub untuk staf.
Sementara itu, Bournemouth pada jajaran pelatih dan manajer Eddie Howe dengan sukarela dipotong gajinya. (rig)