Ilustrasi.
LONDON, DDTCNews – Pemerintah Inggris memberi sinyal adanya kenaikan tarif pajak keuntungan atas modal setelah adanya rekomendasi dari The Office for Tax Simplification.
Mereka sudah mengirimkan rekomendasi kepada menteri keuangan untuk menaikkan tarif capital gain tax (CGT) atas aset modal dan properti di Inggris. Otoritas juga disarankan untuk memperluas jangkauan CGT dan pajak warisan atas aset keuangan yang diwariskan secara turun-temurun.
"Kenaikan tarif CGT sejalan dengan tarif pajak penghasilan (PPh),” tulis keterangan lembaga independen yang bernaung di bawah Kementerian Keuangan Inggris tersebut, dikutip pada Jumat (15/1/2021).
Direktur Pelaksana Salisbury House Wealth Tim Holmes mengatakan bila CGT dinaikkan, orang akan terdorong untuk segera menjual aset, terutama properti. Pasalnya, kenaikan tarif CGT akan makin membebani keuangan investor atau pemilik properti.
Secara alamiah, sambungnya, tagihan CGT selalu meningkat tiap tahun tanpa mengubah ketentuan terkait dengan tarif. Menurutnya, 10 lalu tagihan CGT hanya sebesar £2,5 miliar. Kini, tagihan pajak sudah tembus £10,1 miliar atau naik lebih dari 4 kali lipat.
"Dapat dimengerti bahwa orang-orang khawatir tentang kenaikan tarif CGT. Namun, jika terburu-buru menjual, hal itu berpotensi makin merugikan pemilik aset atau properti. Ini karena biaya yang akan dikeluarkan bakal lebih besar dari pembayaran pajak," ujar Holmes.
Menurutnya, masih ada beberapa pilihan yang bisa ditempuh pemilik aset. Salah satu opsinya adalah melakukan diversifikasi aset yang rendah pajak atau tidak dipungut pajak sama sekali. Pilihan rasional tersebut bisa dengan mengalihkan aset untuk tunjangan dana pensiun yang bebas pungutan CGT.
Seperti dilansir cityam.com, Holmes menyatakan pemilik properti di London merupakan pembayar CGT paling tinggi di Inggris. Pemilik properti di wilayah Kensington dan Chelsea membayar CGT dengan tarif paling tinggi hingga mendekati 30%. (kaw)