Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/FOC/sa.
WASHINGTON D.C., DDTCNews – Lebih dari 28 asosiasi usaha dari berbagai sektor di Amerika Serikat (AS) menyuarakan penolakan atas rencana kenaikan tarif pajak yang diusung Presiden Joe Biden.
Asosiasi usaha yang tergabung dalam koalisi America's Job Creators for a Strong Recovery menyatakan rencana kenaikan tarif pajak korporasi dan tarif pajak penghasilan orang pribadi yang diusung Biden bakal menghambat pemulihan.
"Setiap kami berbalik, selalu saja ada usulan pajak baru yang akan dikenakan terhadap bisnis AS," ujar Presiden National Association of Wholesaler-Distributors Eric Hoplin yang juga memimpin koalisi pengusaha tersebut, dikutip pada Kamis (3/6/2021).
America's Job Creators for a Strong Recovery menyatakan kenaikan tarif pajak akan menghambat pemulihan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Menurut para pengusaha, pemulihan ekonomi jauh lebih penting dibandingkan dengan rencana pembangunan infrastruktur yang diusung Biden.
Secara gamblang, koalisi ini akan menjalankan kampanye besar-besaran melalui media massa dan grassroot guna mencegah kenaikan tarif pajak.
Kampanye penolakan kenaikan tarif pajak rencananya akan difokuskan pada negara bagian daerah pemilihan anggota Partai Demokrat yang saat ini masih belum menyetujui rencana kebijakan pajak Biden.
Seperti diketahui, terdapat beberapa anggota Partai Demokrat di Senat dan Kongres AS yang memandang kenaikan tarif pajak korporasi hingga 28% terlalu tinggi. Sebagian menyatakan tarif pajak korporasi hanya perlu dinaikkan dari 21% menjadi 25%.
Menurut para pengusaha ini, anggota Partai Demokrat yang tergolong moderat adalah kunci untuk menggagalkan rencana kenaikan tarif pajak Biden.
"Pandemi Covid-19 sudah amat membebani wajib pajak dan bisnis rumah tangga. Menambah beban pajak justru akan menghambat mereka untuk pulih dan tumbuh," ujar Direktur Eksekutif dari Main Street Employers Coalition Chris Smith seperti dilansir mnetax.com. (kaw)