Negara yang terdampak skandal pajak CumEx. (sumber:correctiv.org)
BERN, DDTCNews - Pemerintah Swiss mengabulkan permohonan ekstradisi atas tersangka utama kasus penggelapan pajak CumEx.
Izin ekstradisi diberikan untuk memulangkan Hanno Berger ke negara asalnya pada bulan ini. Sebelumnya, Berger telah ditangkap pada Juli 2021 oleh otoritas Swiss berdasarkan permintaan Pemerintah Jerman.
"Berger, seorang warga negara Jerman telah dituduh memainkan peran kunci dalam kasus penipuan pajak yang berlangsung selama bertahun-tahun," tulis keterangan Kementerian Kehakiman Swiss dikutip pada Senin (30/8/2021).
Otoritas Jerman mengungkapkan permintaan ekstradisi untuk memudahkan proses persidangan yang akan dihadapi Berger. Kantor Kejaksaan telah membawa kasus pajak itu ke pengadilan wilayah Wiesbaden, Frankfurt.
Jaksa mengungkapkan Berger akan menghadapi dakwaan menjadi otak skema pajak yang kompleks dengan menggunakan perusahaan cangkang di luar negeri. Skema pajak tersebut telah merugikan keuangan negara senilai €391 juta.
Skandal pajak yang dikenal sebagai CumEx tersebut merupakan penipuan pajak terbesar yang terjadi di Jerman pasca-Perang Dunia II. Skema perencanaan pajak tersebut dibuat oleh Berger yang merupakan mantan pegawai otoritas pajak dan kemudian beralih menjadi konsultan pajak.
Sementara itu, Berger selalu membantah tudingan Pemerintah Jerman atas kasus CumEx. Secara konsisten dia menyampaikan perencanaan pajak yang disusun sudah sesuai regulasi dan tidak ada kesalahan yang dibuat.
Seperti dilansir Yahoo Finance, skema pajak CumEx dijalankan dengan rumit karena ikut melibatkan pialang saham besar Eropa. Kemudian ada jaringan perbankan yang ikut mendukung operasi. Seluruh aktivitas ini pun melibatkan banyak investor.
Transaksi saham lintas yurisdiksi pada 2005 hingga 2015 membuat para pelaku seolah-olah berhak atas pengembalian pajak dari transaksi saham yang dilakukan dengan pihak lain di luar negeri.
Terbongkarnya skandal CumEx-Files yang merupakan hasil investigasi media Eropa terkait praktik penghindaran dan penggelapan pajak yang dilakukan pada 2017.
Jaringan perbankan, pialang saham dan pengacara yang disebutkan dalam dokumen tersebut telah menggerus penerimaan pajak hampir di semua negara Uni Eropa, termasuk Jerman. (sap)