Ilustrasi.
PHNOM PENH, DDTCNews - Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menegaskan pemerintah akan tetap melanjutkan pemberian insentif pajak kepada sektor usaha yang masih terdampak pandemi Covid-19.
Hun Sen mengatakan insentif pajak masih dibutuhkan untuk mendorong pemulihan perekonomian Kamboja. Menurutnya, insentif akan tetap diberikan meski pada saat bersamaan kegiatan ekspor impor dan pariwisata kembali dibuka.
"Bahkan jika kami membuka kembali perekonomian, kami akan terus memberikan insentif," katanya, dikutip pada Minggu (12/12/2021).
Hun Sen menuturkan dunia usaha masih akan membutuhkan insentif pajak lantaran masih diliputi ketidakpastian global akibat pandemi. Menurutnya, insentif akan memberi ruang bagi pelaku usaha untuk melonggarkan likuiditas dan terus berproduksi.
Dia menyebut insentif pajak dan subsidi akan diberikan kepada sektor-sektor yang paling terukul akibat pandemi seperti pariwisata. Pemberian insentif juga diharapkan mampu mendorong pembukaan lapangan kerja, sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi.
Dirjen Departemen Perpajakan Kong Vibol juga sempat mengisyaratkan perpanjangan insentif pajak selama hingga 2022. Dia menilai insentif pajak mampu menyelamatkan sektor usaha yang terkena dampak paling parah akibat pandemi.
Sementara itu, Wakil Sekjen Asosiasi Produsen Garmen Kamboja Kaing Monika menyebut intervensi pemerintah melalui pemberian stimulus dan penanganan Covid-19 telah berdampak positif pada pemulihan ekonomi nasional.
Dia berharap pemerintah kembali membuka perekonomian sehingga kegiatan ekspor dapat berjalan. "Sektor ini telah bangkit kembali dengan cukup baik, dengan pertumbuhan positif dibandingkan tahun lalu," ujarnya seperti dilansir phnompenhpost.com. (rig)
https://www.phnompenhpost.com/business/tax-breaks-be-extended-beyond-reopening