Ilustrasi.
MADRID, DDTCNews - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyatakan pemerintah berencana untuk mengenakan pajak tambahan atau windfall tax terhadap perusahaan pada sektor keuangan dan energi.
Sanchez mengatakan tambahan penerimaan dari windfall tax tersebut akan digunakan untuk membantu masyarakat pekerja dan kelas menengah di tengah tinggi inflasi dalam beberapa bulan terakhir.
"Kita harus membagi beban krisis secara adil. Tidak seperti krisis keuangan 2008 yang hanya dipikul oleh mereka yang paling rentan," katanya seperti dilansir theolivepress.es, Minggu (17/7/2022).
Sanchez menargetkan tambahan penerimaan dari windfall tax perusahaan sektor keuangan sejumlah EUR1,5 miliar per tahun. Sementara itu, sektor energi ditargetkan memberikan tambahan penerimaan hingga EUR2 miliar per tahun.
Menurutnya, windfall tax juga akan digunakan untuk mengompensasi kebijakan-kebijakan yang telah diberikan sebelumnya di antaranya seperti pengurangan tarif pajak atas biaya listrik dan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Spanyol tercatat sudah membelanjakan anggaran EUR15 miliar untuk program-program penanganan krisis ekonomi. Per Juni 2022, inflasi di Spanyol sudah mencapai 10,2%. Selain tantangan inflasi, Spanyol juga akan menyelenggarakan pemilu pada akhir 2023.
Sejalan dengan itu, pengenaan windfall tax juga dipandang sebagai salah satu strategi Sanchez untuk mempererat hubungan dengan salah satu partai koalisinya, Podemos.
Sejak beberapa waktu yang lalu, Podemos memang telah meminta pemerintah untuk melakukan reformasi fiskal dan mengintensifkan penerimaan pajak dari perusahaan besar. (rig)