Ilustrasi.
MANILA, DDTCNews - Department of Trade and Industry (DTI) Filipina mengeklaim investasi di sektor hulu migas makin diminati seiring dengan langkah reformasi kebijakan yang dijalankan pemerintah.
DTI menilai potensi investasi hulu migas di Filipina masih terbuka luas. Selain karena cadangan migas yang besar, pemerintah juga menawarkan berbagai insentif pajak sehingga menguntungkan bagi investor.
"DTI menjamin adanya dukungan yang berkelanjutan bagi investor asing dari Dewan Investasi dan Departemen Energi," bunyi pernyataan DTI, dikutip pada Jumat (23/9/2022).
DTI menuturkan pemerintah telah menyiapkan insentif yang difokuskan pada proyek terkait dengan energi untuk mencapai efisiensi, memastikan pasokan minyak bumi berkelanjutan, dan meningkatkan perlindungan lingkungan.
Insentif untuk sektor hulu migas diberikan berdasarkan UU Deregulasi Industri Hilir Minyak 1998. Insentif yang diberikan tersebut, termasuk pengurangan tambahan untuk biaya tenaga kerja, pajak dan bea minimum 3%.
Kemudian, pajak pertambahan nilai (PPN) untuk peralatan modal yang diimpor, penggunaan peralatan konsinyasi yang tidak dibatasi, serta pembebasan dari pajak dan bea atas suku cadang yang diimpor.
Dengan didukung berbagai insentif tersebut, DTI menyebut Sacgasco—perusahaan asal Australia yang mengoperasikan Nido Petroleum di Filipina—mengincar cadangan minyak di lepas pantai baru di cekungan Palawan.
Sacgasco berencana membuat rig pengeboran pada awal 2023 untuk melakukan uji sumur yang diperpanjang pada revitalisasi ladang minyak Cadlao lama di cekungan Palawan.
"Apabila pengujiannya berhasil, ini akan mengarah pada pembangunan kembali ladang minyak Cadlao," kata DTI.
Sementara itu, Managing Director Sacgasco Gary Jeffery menilai perusahaannya memiliki rencana besar untuk mengembangkan sektor migas di wilayah Filipina.
Keinginan terbesarnya ialah menjelajahi wilayah perbatasan untuk mengoptimalkan setiap potensi migas di dekat Lapangan Gas Malampaya yang memasok Gas Alam ke Manila dan sekitarnya.
"Kami dapat membantu Filipina mengatasi tantangan energinya dan dalam skenario yang paling sukses, negara ini bahkan dapat menjadi pengekspor energi bersih," ujarnya seperti dilansir mb.com.ph. (rig)